Analisis Potensi Kekeringan Menggunakan Theory Of Run (Studi Kasus Sub Das Bengawan Solo Hulu)
Abstract
Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo menyimpan potensi bencana jika tidak dijaga. Salah satu potensi bencana tersebut adalah kekeringan pada musim kemarau. Tujuan dari studi ini adalah melakukan analisis untuk mengetahui tingkat kekeringan, durasi kekeringan dan pola kekeringan yang dapat terjadi di Sub DAS Bengawan Solo Hulu, sehingga bisa dijadikan sebagai peringatan awal akan adanya kekeringan. Analisis potensi kekeringan dilakukan dengan theory of run. Berdasarkan hasil penelitian, durasi kekeringan tahunan dari delapan stasiun rata-rata 5.33 bulan, sedangkan jumlah kekeringan rata-rata 352 mm. Kondisi terkering (kekeringan terlama) berdasarkan durasi dan jumlah kekeringan terjadi pada tahun 2003 dan terbasah (kekeringan terpendek) pada tahun 2010. Pola yang dapat dilihat adalah adanya pengulangan durasi kekeringan lebih dari 6 bulan dengan kriteria kering terjadi dalam periode 5 tahunan. Wilayah yang memerlukan perhatian lebih dalam untuk penanggulangan kekeringan adalah Pracimantoro.