Pengaruh Pemberian Jenis Makanan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Populasi Daphnia Sp.
View/ Open
Date
2016Author
Hamdani, Kurnia
Jusadi, Dedi
Suprayudi, Muhammad Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya Daphnia sp. dibedakan menjadi dua cara pemberian makanannya,
yaitu secara langsung (detrital) dan tidak langsung (auto trophic system).
Pemberian makan secara langsung, contohnya kotoran ayam dapat digunakan
langsung sebagai makanan oleh Daphnia sp. atau sebagai pupuk yang dapat
diuraikan terlebih dahulu oleh bakteri menjadi bahan organik yang merangsang
pertumbuhan fitoplankton dan zooplankton (Boyd 1982). Pada penelitian Jusadi
(2005) dan Firdaus (2004), pemberian makanan Daphnia sp. dengan metode secara
tidak langsung, memiliki panjang umur antara 10 – 22 hari dibandingkan secara
langsung yang hanya selama 7 - 12 hari yang diduga akibat dari kadar amonia yang
cukup tinggi pada awal pemeliharaan yaitu berkisar 0,1 – 1,975 ppm. Pada metode
pemberian makanan secara tidak langsung kualitas air wadah awal budidaya dapat
diatur sesuai kualitas yang dibutuhkan dan jumlah makanan yang diberikan
disesuaikan dengan jumlah populasi, sehingga kualitas wadah budidaya dapat tetap
terjaga, jadi diduga budidaya dengan metode tidak langsung akan mendapatkan
hasil yang lebih baik daripada dengan metode secara langsung. Tujuan dari
penelitian adalah melihat perbandingan antara limbah organik cair (limbah cair
tahu) dengan pakan komersial (ragi dan dedak) sebagai makanan Daphnia sp.,
dengan metode pemberian makanan secara tidak langsung, dan melihat pengaruh
yang diberikan terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. Penelitian terdiri atas
empat perlakuan dan tiga ulangan yaitu perlakuan pemberian makanan ragi, dedak,
limbah cair tahu,dan limbah cair tahu +EM4 dengan volume pemberian makanan
masing-masing perlakuan 0,08ml per 8 ekor Daphnia sp. Jumlah populasi yang
dihasilkan berbeda nyata (P<0,05) pada setiap perlakuan. Puncak populasi yang
dihasilkan berbeda nyata (P<0,05) dengan nilai tertinggi didapat pada perlakuan
ragi yaitu 140 ± 4,16, dedak 44 ± 7,53 ekor, limbah cair tahu 15 ± 3,61 ekor, dan
limbah cair tahu + EM4 27 ± 7,55 ekor. Puncak populasi pada perlakuan ragi terjadi
pada hari ke-30, dedak pada hari ke-16, limbah cair tahu pada hari ke-18, dan
limbah cair tahu +EM4 pada hari ke-10.
Collections
- UT - Aquaculture [2036]