Pemberian 17α-metiltestosteron melalui perendaman larva terhadap kadar testosteron dan rasio ikan nila jantan.
View/ Open
Date
2016Author
Naufal, Muhammad Restya
Junior, Muhammad Zairin
Alimuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Produksi budidaya ikan nila menggunakan sistem monoseks jantan telah berhasil meningkatkan produktivitas hingga 10%. Metode sex reversal dengan perendaman larva menggunakan 17α-metiltestosteron (MT) dapat menghasilkan benih ikan nila jantan semuanya. Penelitian lebih lanjut mengenai dampak negatif yang mungkin terjadi pada ikan hasil sex reversal perlu dilakukan. Testosteron merupakan hormon androgen yang berperan penting terhadap perkembangan gonad dan tingkah laku ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat keberhasilan sex reversal dengan dosis perendaman berbeda dan kadar testosteron pada ikan. Rancangan percobaan pada penelitian ini memiliki tiga perlakuan, yaitu dosis perendaman 0; 1,8; 5,4 mg/L MT, masing-masing diberi tiga ulangan. Selanjutnya pada penelitian ini dinamika kadar testosteron pada ikan dievaluasi menggunakan metode ELISA serta identifikasi kelamin ikan dilakukan menggunakan metode histologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar testosteron pada seluruh ikan perlakuan di awal pengamatan sangat tinggi dibandingkan perlakuan kontrol tanpa pemberian MT. Pada akhir pengamatan, kadar testosteron perlakuan baik 1,8 mg/L maupun 5,4 mg/L relatif sama dengan kontrol. Jantan fungsional merupakan ikan nila jantan yang secara genetik berkelamin betina, jantan fungsional dapat diidentifikasi menggunakan metode PCR. Kadar testosteron jantan fungsional dan normal pada perlakuan 5,4 mg/L memiliki kadar testosteron sama dengan ikan jantan pada kontrol tanpa diberi MT. Pemberian hormon MT dosis 1,8 mg/L memiliki efisiensi yang lebih baik karena menggunakan jumlah hormon yang lebih sedikit untuk menghasilkan individu jantan setinggi perlakuan 5,4 mg/L. Persentase ikan jantan pada perlakuan 1.8 mg/L adalah 83%, dan pada perlakuan 5.4 mg/L adalah 90%.