Pencirian Senyawa Aktif Dan Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Buah Sosis (Kigelia Africana) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7
View/ Open
Date
2017Author
Yani, Dwi Fitri
Syahbirin, Gustini
Sugita, Purwantiningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Pohon sosis (Kigelia africana) merupakan genus tumbuhan berbunga dari
famili Bignoniaceae. Di Indonesia buah K. africana tidak dimanfaatkan dan hanya
dijadikan tanaman hias karena buahnya yang unik. Pada umumnya tanaman dari
famili Bignoneacea di gunakan untuk obat-obatan karena mengandung metabolit
sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan, sitotoksik, antibakteri, dan
antikanker. Identifikasi senyawa aktif yang berpotensi sebagai antikanker dalam
buah K. africana belum dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, pada penelitian
ini dilakukan isolasi senyawa aktif ekstrak metanol buah K. africana dengan
menggunakan metode ekstraksi dan kromatografi kolom gravitasi (KKG).
Selanjutnya, terhadap ekstrak dan fraksi hasil kromatografi yang diperoleh
dilakukan uji sitotoksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
dan uji antikanker terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan metode 3-(4,5-
dimetiltiazol-2-il)2,5-difenil tetrazolium bromida) (MTT).
Hasil KKG fraksi etil asetat diperoleh empat fraksi yaitu fraksi A, fraksi
B1, fraksi B2, dan fraksi C dengan nilai LC50 berturut-turut sebesar 102.31 μg/mL,
636.50 μg/mL, 158.34 μg/mL, dan 105.78 μg/mL. Dua fraksi telah berhasil
diidentifikasi senyawanya dengan LC-MS yaitu fraksi B1 dan fraksi B2. Fraksi B1
teridentifikasi dua senyawa, dengan dugaan struktur yaitu D-Leukil-D-fenilalanil-
D-fenilalanil-D-valil-N-isopropil-D-leusinamida, dan 2-(3,4-dihidroksifenil)-5,7-
dihidroksi-3-kromeniumil hekopiranosida. Fraksi B2 teridentifikasi empat
senyawa dengan dugaan struktur yaitu 5,7-dimetoksi-4-metil kumarin, 3',6-dimetil
flavon, 3-Hidrosi-beta-lapakon, dan 7H,8H–dipenalen-9,2-b:2,1-difuran-7,8-dion.
Hasil uji antikanker terhadap sel kanker payudara MCF-7 fraksi C dengan nilai
IC50 sebesar 3,2 x 10-7 μg/mL menunjukkan aktivitas penghambatan yang paling
tinggi dibandingkan fraksi A, B2, EtOAc dan kontrol positif obat kanker
komersial doksorubin. Nilai IC50 fraksi A, B2, EtOAc, dan doxorubisin berturutturut
adalah 1.89 μg/mL, 1 x 10-2 μg/mL, 2.52 μg/mL, dan 1 x 10-2 μg/mL.