Show simple item record

dc.contributor.advisorSitanggang, Imas Sukaesih
dc.contributor.advisorSyaufina, Lailan
dc.contributor.authorHadi, Abd
dc.date.accessioned2017-05-22T08:41:12Z
dc.date.available2017-05-22T08:41:12Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85380
dc.description.abstractKabut asap hasil dari kebakaran hutan dan lahan gambut mengandung konsentrasi karbon dioksida (CO) dan karbon monoksida (CO2) yang berdampak pada kesehatan dan pemanasan global yang mengalami perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lainnya karena dipengaruhi kondisi meteorologi. Trayektori kabut asap dan konsentrasi polutan mengandung informasi spatio temporal sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan trajectory pattern mining. Data sekuens titik panas yang kemunculannya terjadi secara berurutan digunakan sebagai penentuan lokasi awal dari trayektori kabut asap dan konsentrasi polutan dengan menggunakan model Hybrid Single Particle Lagrangian Integrated Trajectory (HYSPLIT), periode sekuens yang digunakan sebagai koordinat awal trayektori kabut asap dan konsentrasi polutan adalah pada tanggal 14 hingga 16 Oktober 2015 berlokasi di Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga dapat diketahui trayektori kabut asap dan konsentrasi polutan dari kebakaran lahan gambut. Kemudian penggabungan nilai ketinggian trayektori kabut asap dengan nilai konsentrasi CO, CO2 dari kebakaran lahan gambut di Provinsi Kalimantan Tengah 2015 dilakukan dengan menggunakan Postgres SQL. Algoritme clustering K-Means digunakan sebagai pengelompokan ketinggian kabut asap dan konsentrasi polutan. Analisis dilakukan pada ketinggian trayektori kabut asap 10 – 30 mater diatas permukaan tanah (m AGL) yang berada dilapisan troposphare. Pada ketinggian trayektori kabut asap di 10 – 30 meter mengandung nilai konsentrasi polutan yang banyak, sehingga dapat berkontribusi terhadap gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar serta berdampak pada pemanasan global. Penelitian ini menghasilkan enam kelompok dari trayektori ketinggian kabut asap dan konsentrasi (CO dan CO2). Ketinggian kabut asap memiliki nilai Sum of Squared Errors (SSE) 21.4280 dengan total within sebesar 21.667.22 akurasi ketinggian kabut asap dan konsentrasi polutan dari cluster yang terbentuk sebesar 97.2 %. Ketinggian minimal kabut asap adalah 7.267 m AGL konsentrasi polutan pada tingkat ini mengandung 0.375 μg/m3 CO dan CO2 1.492 μg/m3. Rata-rata dari setiap cluster ketinggian kabut asap sekitar 7.2 – 13.4 m AGL. Polutan CO di ketinggian 10.0 m AGL menghasilkan 7.48 μg/m3, kandungan CO2 pada ketinggian 10.8 m AGL menghasilkan 69.90 μg/m3. Kabut asap dan konsentrasi (CO dan CO2) menyebar dari Kota Waringin, Provinsi Kalimantan Tengah menuju ke kota Palangkaraya hingga daerah sekitarnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai konsentrasi CO2 yang tertinggi merupakan hasil dari pembakaran sempurna di lahan gambut didomenasi oleh kebakaran permukaan. Sehingga dapat berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim global di area terdampak. Selain itu, konsentrasi CO yang tinggi memberikan kontribusi terhadap gangguan pernafasan (dampak kesehatan) bagi masyarakat sekitarnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcComputerid
dc.subject.ddcComputer Programsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcKalimantan Tengahid
dc.titleAnalisis Trayektori Kabut Asap Dan Konsentrasi Polutan Dari Kebakaran Gambut Di Kalimantan Menggunakan Algoritme Clustering K-Meansid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkabut asapid
dc.subject.keywordHYSPLITid
dc.subject.keywordpolutanid
dc.subject.keywordK-Means clusteringid
dc.subject.keywordtrajectory patern miningid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record