Transfer Gen Green Fluorescent Protein Terhadap Embrio Ikan Cupang Betta splendens Melalui Metode Transfeksi dan Elektroporasi
Abstract
Transfeksi dan elektroporasi merupakan metode yang berpeluang tinggi
berhasil digunakan untuk transfer gen pada telur ikan yang berukuran kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keberhasilan metode transfeksi
dan elektroporasi, serta menentukan konsentrasi DNA dalam elektroporasi pada
transfer gen GFP melalui embrio ikan cupang (Betta splendens). Ikan cupang
dipijahkan secara alami dengan perbandingan jantan:betina adalah 1:1, kemudian
telur diambil sebanyak 200 butir/perlakuan. Transfeksi dilakukan pada embrio
fase pembelahan 2 sel selama 30 menit (suhu ruang sekitar 25 ℃) dengan
menggunakan transfast. Larutan transfeksi terdiri atas 0,75 μL transfast : 0,25 mL
GFP solution (konsentrasi DNA: 50 μg μL-1) dan 99 μL larutan NaCl
(konsentrasi: 0,9%). Elektroporasi dilakukan menggunakan program kejut 125
Volt cm-1, pulse frequency 3x, pulse length 7 mikrodetik, dan interval 1 detik.
Plasmid DNA pMBA-GFP (konsentrasi DNA: 30 μg μL-1 dan 50 μg μL-1) dan
phosphate buffer saline (PBS) dicampur hingga mencapai volume akhir 800 μL
pada kuvet elektroporasi. Keberhasilan transfer gen dianalisis menggunakan
metode PCR dengan primer spesifik GFP. Berdasarkan hasil penelitian derajat
penetasan masing-masing perlakuan (T,TK, E30, E50, EK+, dan EK-) yaitu
adalah 67,08%; 68,75%; 73,43%; 70,75%; 72,89%; dan 73,56%. Kelangsungan
hidup masing-masing perlakuan berturut-turut adalah 73,50%; 77,14%; 72,33%;
76,67%; 73,30%; dan 69,68%. Deteksi gen GFP masing-masing perlakuan
berturut-turut adalah 60,00%; 0,00%; 80,00%; 66,67%; 0,00%; dan 0,00%.
Dengan demikian, metode transfeksi dan elektroporasi berhasil digunakan dalam
transfer gen GFP pada embrio ikan cupang, serta konsentrasi DNA dalam
elektroporasi pada transfer gen GFP melalui embrio ikan cupang adalah 30 μg
μL-1.
Collections
- UT - Aquaculture [2032]