Pengembangan Metode Pencitraan Electrical Resistivity Tomography Menggunakan Konfigurasi Wenner -Schlumberger: Kasus Anomali Dalam Tanah
View/ Open
Date
2016Author
Pebriyanto, Yunus
Dahlan, Kiagus
Sari, Yessie Widya
Metadata
Show full item recordAbstract
Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) adalah salah satu metode yang dapat mengukur sifat kelistrikan material di bawah permukaan yang didasarkan pada nilai resistivitas material dengan cara menginjeksikan arus listrik dan mengukur potensialnya di permukaan tersebut.
Penelitian yang berjudul Pengembangan Metode Pencitraan Electrical Resistivity Tomography Menggunakan Konfigurasi Wenner -Schlumberger: Kasus Anomali dalam Tanah adalah penelitian yang berskala laboratorium dan telah dilakukan di Laboratorium Elektronika Departemen Fisika Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan sebuah konfigurasi baru yakni konfigurasi Wenner -Schlumberger dimana Pengujian yang dilakukan adalah dengan membuat sebuah sistem bak kayu dengan ukuran (120 cm x 30 cm x 20 cm) yang berisi tanah sebagai tanah homogen. Selain itu, sistem akan diberikan tiga buah anomali (kayu, batu, dan tanah berair) yang diletakkan pada posisi yang berbeda sehingga terdapat beberapa variasi resistivitas yang akan dideteksi. Dengan adanya pengujian konfigurasi baru ini, akan dilakukan juga pengukuran dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger dimana dapat dijadikan sebagai data pembanding untuk pengukuran konfigurasi Wenner -Schlumberger.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh didapat bahwa pembacaan data potensial listrik dengan menggunakan konfigurasi Wenner -Schlumberger dapat mengatasi kekurangan pada konfigurasi Wenner-Schlumberger yaitu didapat potensial listrik yang cenderung membesar seiring diperbesarnya jarak spasi antarelektroda. Selain itu, hasil yang didapat menggunakan konfigurasi Wenner -Schlumberger menghasilkan resolusi citra ERT yang lebih jelas dibandingkan dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger dalam mendeteksi nilai resistivitas sebenarnya dari sistem dan anomali serta posisi dari ketiga anomali tersebut. Hal ini terlihat dari nilai error yang didapat yakni menggunakan konfigurasi Wenner -Schlumberger didapat nilai error 6,2 % sedangkan menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger didapatkan nilai error 10,1 %.