Penggunaan Kappa-Karagenan Sebagai Imunostimulan Untuk Pengendalian Penyakit Vibriosis pada Udang Vaname Litopenaeus vannamei di Karamba Jaring Apung
View/ Open
Date
2016Author
Enggartyasto, Duta
Yuhana, Munti
Effendi, Irzal
Metadata
Show full item recordAbstract
Kondisi lingkungan laut yang berubah-ubah di karamba jaring apung membuat respon imun udang menurun dan mengalami stres, sehingga potensi udang terserang penyakit vibriosis meningkat. Pengendalian penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio harveyi dalam marine-based aquaculture sangat sulit dilakukan karena berada pada wadah yang sulit untuk dikontrol. Penggunaan antibiotik untuk mencegah penyakit ini telah dibatasi penggunaannya karena membuat banyak jenis bakteri di alam menjadi resisten. Salah satu alternatif ramah lingkungan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menggunakan imunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kappa-karagenan untuk pencegahan infeksi bakteri Vibrio harveyi pada udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini terdapat dua perlakuan yaitu, kontrol (K) tidak diberi kappa-karagenan dan (F) skema 14 hari pemberian pakan yang disalut dengan kappa-karagenan 15 g/kg pakan dan 7 hari tanpa pemberian kappa-karagenan yang dilakukan dalam tiga periode. Parameter yang diamati meliputi total haemocyte count (THC), aktivitas fagositik (AF), phenoloxydase activity (PO), respiratory burst activity (RB), tingkat kelangsungan hidup (TKH), laju pertumbuhan spesifik (LPS), dan feed conversion rate (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah perlakuan dengan pemberian kappa-karagenan menunjukkan laju pertumbuhan spesifik (9.59±0.01 %) dan feed conversion rate (1.77±0.09) yang lebih baik dan berbeda nyata (P<0.05) dengan kontrol. Selain itu, setelah udang di infeksi Vibrio harveyi perlakuan dengan pemberian kappa-karagenan menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan berbeda nyata (P<0.05) pada respon imun dan kinerja produksi. Nilai yang didapat yaitu THC (31.41±10.95 sel mL-1), AF (52±6 %), PO (0.339±0.047), TKH (77±6 %), LPS (0.72±0.01 % hari-1), dan FCR (10.99±2.24) yang lebih tinggi dan berbeda nyata (P<0.05) dengan perlakuan kontrol positif (KP).
Collections
- UT - Aquaculture [1988]