Hubungan Kekerabatan Hemidactylus Frenatus (Squamata; Gekkonidae) Di Jawa, Sumatera, Dan Kalimantan
View/ Open
Date
2016Author
Fajriyah, Zeni
Farajallah, Achmad
Perwitasari, Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Hemidactylus merupakan salah satu genus dari famili Gekkonidae. Salah
satu anggota spesiesnya adalah Hemidactylus frenatus. Hemidactylus frenatus
merupakan cicak yang banyak dijumpai berada di sekitar manusia terutama di
rumah, gedung, dan bangunan lain. Penyebaran H. frenatus di Indonesia sangat
luas, dan dapat ditemukan di seluruh pulau yang berpenghuni di Indonesia, seperti
di Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Keberadaan H. frenatus yang luas tersebut
perlu dilakukannya penelitian mengenai hubungan kekerabatan H. frenatus
khususnya di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, karena hingga saat ini Informasi
pola penyebaran H. frenatus di Indonesia masih belum tersedia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekerabatan Hemidactylus
frenatus di Jawa, Sumatera dan Kalimantan menggunakan gen 12S rRNA genom
mitokondria. Penelitian dilakukan di Laboratorium Molekuler Hewan bagian
Fungsi dan Perilaku Hewan, Departemen Biologi FMIPA IPB pada bulan Januari-
Mei 2016. Sampel dari famili Gekkonidae dikoleksi dari 7 lokasi di Indonesia,
yaitu Tasikmalaya, Bogor, Tulungagung, Aceh, Padang, Palembang, dan
Pontianak. Jaringan otot cicak diambil dari kaki belakang bagian ventral.
Spesimen voucher cicak diawetkan pada alkohol 70%. Ekstraksi dan isolasi DNA
total menggunakan metode fenol kloroform.
Rekonstruksi pohon filogenetik Hemidactylus frenatus berdasarkan gen 12S
rRNA diperoleh nilai jarak genetik 0,000 yang dimiliki oleh Hemidactylus
frenatus Bogor, Cina, Tulungagung, Pontianak, dan Palembang yang didukung
dengan nilai bootstrap 100% yang berarti bahwa sekuens dari kelima individu adalah
sama persis identik. Nilai jarak genetik Hemidactylus frenatus Padang dengan
Tasikmalaya sebesar 0,005 dengan hubungan kekerabatan dekat, dan nilai jarak
genetik pada H. frenatus Tasikmalaya dengan Bogor sebesar 0,047 artinya memiliki
kekerabatan cukup dekat. Hubungan kekerabatan yang dekat pada H. frenatus
dalam penelitian ini diduga disebabkan oleh kegiatan manusia, salah satunya
aktivitas perdagangan antar pulau.