Komunikasi Partisipatif Dalam Pengelolaan Hutan Nagari Di Sumatera Barat
View/ Open
Date
2016Author
Tanjung, Nala Sari
Sadono, Dwi
Wibowo, Cahyono Tri
Metadata
Show full item recordAbstract
Lactobacillus plantarum SK(5) adalah bakteri asam laktat (BAL) yang diisolasi dari produk fermentasi ikan Indonesia (bekasam). L. plantarum SK(5) telah dievaluasi memiliki potensi sebagai probiotik, yaitu toleran terhadap asam dan garam empedu, serta memiliki senyawa antimikrob. Berdasarkan aktivitas antimikrob, kemampuan menurunkan kadar glukosa darah, dan kemampuan antioksidan, probiotik diharapkan membuktikan tujuannya untuk membantu pengendalian diabetes mellitus tipe 2 pada manusia di masa depan. Ada banyak studi tentang BAL sebagai pengobatan untuk diabetes dan bukti-bukti menunjukkan bahwa BAL memiliki potensi mengurangi insiden diabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi adanya aktivitas antioksidan dan efek antidiabetes dari L. plantarum SK(5) asal bekasam.
Ekstrak kasar supernatan pada penelitian ini diperoleh dari hasil ekstraksi menggunakan etil asetat. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) menunjukkan bahwa ekstrak kasar L. plantarum SK(5) memiliki aktivitas antioksidan sebesar 34,1% (cukup baik) pada konsentrasi 350 ppm dan memiliki potensi dalam menghambat enzim alfa-gukosidase. Pengujian efek antidiabetes dari liofilisasi sel L. plantarum SK(5) dilakukan menggunakan hewan uji. Hewan uji dibagi menjadi dua grup utama, yaitu yang diinduksi dengan streptozotocin (STZ) (tikus diabetes) dan kelompok tikus normal tanpa induksi STZ. Kelompok tikus diabetes (4 kelompok) masing-masing diberikan intervensi acarbose, phosphate buffer saline (PBS), L. plantarum (SK5) (30 mg/Kg bb), dan L. plantarum (SK5) (15 mg/Kg bb) secara oral setiap hari selama 14 hari. Berat badan pada semua tikus diabetes mengalami penurunan. Kadar glukosa darah diperoleh lebih rendah pada semua kelompok tikus diabetes dan tidak berbeda nyata pada semua kelompok perlakuan maupun dengan tikus normal. Penurunan paling tinggi setelah 14 hari perlakuan diperoleh pada kelompok tikus diabetes dengan pemberian L. plantarum SK(5) (30 mg/Kg bb) (86,22%). L. plantarum SK(5) ditemukan aman selama pemberian 14 hari dengan dosis yang sama berdasarkan analisis profil biokimia darah menggunakan protokol kit Analytical Medical System-Spanyol. Profil imunohistokimia pankreas menggunakan protokol kit Biocare Medical-USA menunjukkan bahwa terjadi regenerasi sel beta pankreas pada pemberian L. plantarum SK(5) berdasarkan jumlah sel beta pankreas menggunakan software imageJ.
L. plantarum SK(5) memiliki aktivitas antioksidan dan berhubungan dengan efek antidiabetes pada penurunan kadar glukosa darah dan perbaikan efek atidiabetes pada tikus. Aktivitas antioksidan dan penurunan kadar glukosa darah berbasis bakteri asam laktat diharapkan dapat bermanfaat sebagai terapi untuk membantu pengendalian diabetes tipe 2 pada manusia sebagai pangan fungsional.