Distribusi Geospasial Parameter Lingkungan Dan Analisis Kesesuaian Daerah Penangkapan Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2016Author
Rahimah, Insaniah
Siregar, Vincentius P.
Agus, Syamsul B.
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan yang dihadapi oleh pengelolaan rajungan di perairan Pulau Lancang adalah minimnya informasi spasial berkaitan dengan distribusi parameter serta lokasi yang sesuai untuk daerah penangkapan rajungan. Sementara keberadaan rajungan di perairan dipengaruhi oleh kondisi oseanografi perairan yang berhubungan dengan habitat, migrasi dan kelimpahan makanan. Data oseanografi mampu memberikan informasi kesesuaian daerah untuk dijadikan daerah penangkapan (fishing ground) yang potensial. Untuk memperoleh data oseanografi time series (deret waktu), akan membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang besar. Dinamika perairan yang terus berubah juga menjadi kendala jika mengumpulkan data oseanografi secara manual. Dengan metode satelit penginderaan jauh, data oseanografi dapat diperoleh secara real time, dengan cakupan yang luas dan mampu menekan waktu dan biaya. Dengan diketahuinya data oseanografi perairan secara spasial perlu diketahui juga data tangkapan biologi rajungan, sehingga dapat diprediksi daerah potensial penangkapan berdasarkan ukuran (size). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisa karakteristik perairan yang sesuai untuk daerah penangkapan rajungan; (2) Memetakan sebaran ukuran hasil tangkapan rajungan berdasarkan analisis daerah kesesuian penangkapan rajungan; (3) Mengalisa parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan rajungan; (4) Memetakan sebaran ukuran hasil tangkapan rajungan berdasarkan parameter yang berpengaruh.
Parameter lingkungan yang diukur yaitu salinitas, kedalaman, tipe substrat, MPT, kecerahan, suhu, DO, TDS, Nitrat, Fosfat dan pH. Data temporal menggunakan citra satelit Landsat-8 dengan sensor OLI yang diunduh dari situs resmi USGS (United States Geological Survey). Kemudian data diolah menggunakan perangkat lunak SIG dan pengolahan citra. Data tangkapan bulanan rajungan diperoleh dari log book nelayan dan sampling rajungan serta wawancara langsung metode partisipatory fishing ground mapping setiap bulan selama periode penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter lingkungan secara umum mendukung bagi pertumbuhan rajungan. Beberapa parameter seperti MPT, TDS, kecerahan, fosfat, nitrat, kedalaman dan substrat merupakan daerah yang 100% sangat sesuai. Sedangkan parameter salinitas, DO, pH dan suhu termasuk terdapat daerah yang sesuai dan tidak sesuai. Hasil pembobotan dan reklasifikasi parameter, daerah pertumbuhan rajungan di musim Timur 2015 dibagi menjadi tiga daerah yaitu “sangat sesuai (SS)”, “sesuai (S)” dan “tidak sesuai (TS)”. Hasil tangkapan rajungan menunjukan 40% rajungan ditangkap dengan ukuran karapas kecil (7 – 11.83 cm) yang tergolong ke dalam ukuran lebar karapas yang dilarang oleh pemerintah, 68% hasil tangkapan dengan bobot kecil (30 – 147 gram), nisbah kelamin dalam kondisi tidak seimbang antara jantan dan betina (1 : 2), 35% hasil tangkapan rajungan betina dalam kondisi membawa telur (BEF/barried female).
Rerata estimasi konsentrsi MPT per musim selama tahun 2014 – 2015 adalah 42.9 mg/l di musim peralihan 1 tahun 2014, 32.6 mg/l di musim Timur 2014, 43.3 mg/l di musim peralihan 2 tahun 2014, 93.3 mg/l di musim Barat 2015, 21.9 mg/l di musim peralihan 1 tahun 2015, 36.5 mg/l di musim Timur 2015 dan 104.6 mg/l di musim peralihan 2 tahun 2015. Produksi tangkapan selama musim yang sama dengan data citra berturut-turut adalah 3.007 kg, 5.450 kg, 2.840 kg, 4.484 kg, 16.565 kg dan 100.789 kg. Ada hubungan searah atau positif antara konsentrasi MPT terhadap kelimpahan rajungan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.68. Diduga diet rajungan berasal dari partikel melayang (MPT) dari jenis biogeneous (makhluk hidup). Hasil uji ketelitian citra terhadap data lapangan terdapat error (NMAE) sebesar 31.5%, yang disebabkan oleh perbedaan waktu pengambilan data lapangan dengan perekaman citra serta adanya gangguan awan tipis (haze) pada lokasi penelitian. Overlay hasil tangkapan rajungan dengan konsentrasi MPT data Landsat di musim peralihan 2 tahun 2015 menunjukkan rajungan banyak ditangkap pada konsentrasi rendah (87 – 102 mg/l) dan konsentrasi sedang (102 – 116 mg/l). Hasil tangkapan di musim peralihan 2 tahun 2015 terlihat 29% dengan lebar karapas ukuran kecil (7.7-10.57 cm), 74% dengan bobot rendah (30-112 gram), nisbah kelamin dalam kondisi seimbang antara jantan dengan betina (1 : 1) dan 25% hasil tangkapan rajungan betina dalam keadaan membawa telur (BEF/barried female).