Kecepatan Adopsi Inovasi Hak Kekayaan Intelektual Merek Dagang Usaha Kecil Menengah Di Kota Bandung
View/ Open
Date
2016Author
Nur, Fadzriani
Sarwoprasodjo, Sarwititi
Hubeis, Musa
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelaksanakan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) merupakan kesepakatan
yang dibuat oleh sepuluh negara Asia Tenggara untuk kestabilan kawasan ini.
Pemerintah Indonesia melakukan persiapan untuk menghadapi diberlakukannya
kesepatan ini. Begitu pula dengan kota Bandung, melalui program Fasilitasi Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) Merek Dagang Usaha Kecil Menengah (UKM).
Selain untuk mempersiapkan UKM dalam menghadapi MEA 2015, program ini
ditujukan untuk melindungi merek dagang UKM di kota Bandung. Penelitian ini
bertujuan untuk: (1) mengetahui Kecepatan adopsi HKI merek dagang di kota
Bandung, (2) menganalisis pengaruh faktor -faktor yang memengaruhi kecepatan
pelaku UKM seperti atribut inovasi, saluran komunikasi dan komunikator
terhadap kecepatan adopsi inovasi HKI merek dagang UKM di kota Bandung, (3)
menganalisis pengaruh karakteristik pemilik UKM terhadap kecepatan adopsi
inovasi UKM terkait HKI merek dagang di kota Bandung.
Penelitian didesain sebagai penelitian survei deskriptif eksplanatori yang
bersifat pengaruh unsur-unsur adopsi inovasi terhadap kecepatan adopsi.
Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung, Jawa Barat. Data meliputi data
primer dan sekunder. Penetapan jumlah responden berdasarkan teknik Slovin
yang diikuti dengan penarikan contoh acak sederhana (simple random sampling),
sehingga menghasilkan 66 pelaku UKM di kota Bandung dijadikan responden
dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis regresi untuk melihat
pengaruh antara peubah bebas dengan peubah tidak tidak bebas.
Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar pelaku UKM adalah lakilaki
(60.60%), tingkat penghasilan Rp 1 000 000 – Rp 20 000 000, berpendidikan
terakhir Sarjana (S1), dengan kepemilikan pegawai kerja sebanyak 0 – 4 orang.
Sebagian besar merupakan pengusaha muda berusia 20 – 27 tahun. Pelaku UKM
relatif memiliki pengetahuan mengenai HKI merek dagang. Kecepatan adopsi
responden pada program fasilitasi HKI merek dagang sebagian besar pelaku UKM
yang mendaftar HKI merek dagang adalah tergolong kategori lambat. Sebesar
51.50 persen pelaku UKM mendaftar pada bulan September dan Oktober 2014.
Atribut inovasi berpengaruh nyata dan positif terhadap kecepatan adopsi inovasi
program ini. Serta saluran komunikasi dan komunikator UKM tidak berpengaruh
terhadap kecepatan adopsi inovasi program fasilitasi HKI merek dagang UKM di
kota Bandung.
Secara umum, tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa karakteristik
pelaku UKM berpengaruh terhadap kecepatan adopsi. Hal ini sejalan dengan tidak
terdapat pengaruh karakteristik pelaku UKM dalam kecepatan untuk mengadopsi
program fasilitasi HKI merek dagang. Keputusan pelaku UKM untuk mengadopsi
program tersebut dipengaruhi oleh tidak dikenakan biaya untuk mendaftarkan
HKI merek dagang bagi produknya.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]