Analisis Betaglukan Pada Persilangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Dengan King Oyster (Pleurotus Eryngii) Menggunakan Ftir
Abstract
Jamur tiram (Pleurotus spp.) Secara luas dibudidayakan di seluruh dunia.
jamur tiram memiliki Pleuran yang dikenal sebagai β-glukan, merupakan
homopolimer glukosa terikat melalui ikatan β-(1,3) dan β-(1,6) glukosida. King
Oyster (Pleurotus eryngii) memiliki β-glukan lebih tinggi yaitu 12,91%
dibandingkan jamur tiram putih (Pleourotus ostreatus) sebesar 8,29%, sedangkan
dari tampilan fisik jamur tiram putih lebih menarik daripada King Oyster. Untuk
menggabungkan karakteristik-karakteristik tersebut sehingga perlu dilakukan
strain baru, yaitu melakukan persilangan dari kedua jamur tiram tersebut dengan
tujuan menghasilkan varietas jamur baru yang unggul dari induknya, baik dari
kandungan β-glukan maupun tubuh buah jamur.
Tahap awal dalam penelitian ini adalah pembibitan, kemudian dilanjutkan
budidaya hingga terbentuknya tubuh buah. Hasil panen jamur dilakukan uji fisik
dari nilai rata-rata diameter tudung, panjang tangkai, massa jamur, dan lebar
tangkai jamur, kemudian diisolasi senyawa β-glucan dengan metode Yap & Ng.
Isolat ini diidentifikasi kelompok fungsional (β-(1,3), β-(1,4), dan β-(1,6) glukan)
menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR).
Karakterisasi FTIR ikatan molekul yang teridentifikasi pada ekstrak JP, JS,
KP, KB, dan JT yaitu senyawa C-N, C-O, C=O, C-H, O-H, dan N-H. Sedangkan
komponen utamanya adalah β-glukan dan protein. Hasil karakterisasi FTIR,
senyawa β-glukan, yaitu ikatan 1,4-D-glukan 1,6-D-glukan terdapat pada ekstrak
JP, JS, KP, KB, dan JT, sedangkan ikatan 1,3-D-glukan hanya terdapat pada
jamur persilangan (JS). JS juga memiliki intensitas pita serapan β-glukan yang
lebih tinggi dibandingkan JP, KP, KB, dan JT. Ini menunjukkan bahwa JS
memiliki kandungan β-glukan lebih tinggi dibandingkan dengan JP, KP, KB, dan
JT. Sedangkan dari uji fisik, yaitu panjang tangkai, diameter tudung, massa, dan
lebar tangkai jamur, JS juga cenderung mirip dengan jamur tiram putih.
Memiliki kandungan β-glukan yang lebih tinggi menunjukkan bahwa JS
berbeda dengan induknya, yang bisa dikatakan JS merupakan varietas baru yg
memiliki kandungan yang lebih baik dari induknya dan memiliki tampilan bentuk
yang menarik dan menjual seperti jamur tiram putih.