Sistem Informasi Sumber Daya Hutan Dalam Mendukung Pengelolaan Hutan Lestari Studi Kasus: Perum Perhutani
Abstract
Data dan informasi merupakan faktor penting dalam proses pengambilan keputusan. Sistem informasi sumber daya hutan bertujuan untuk menyediakan informasi yang akurat dan lengkap secara periodik sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien. Pengelolaan hutan membutuhkan beragam informasi yang terintegrasi dari berbagai aspek organisasi atau perusahaan. Perum Perhutani merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertua di Indonesia yang diberi kewenangan untuk mengelola hutan, terutama hutan di Pulau Jawa. Hutan yang dikelola mencakup hutan alam yang berfungsi lindung dan hutan tanaman untuk produksi kayu, utamanya kayu jati yang telah ditanam sejak jaman kolonial Belanda. Perum Perhutani sejak lama telah membangun sistem pengelolaan hutan lestari untuk hutan tanaman dengan tujuan produksi kayu, termasuk sistem informasinya. Walaupun telah memiliki Sistem Informasi Sumber Daya Hutan (SISDH), pengelolaan hutan di Perum Perhutani terus mengalami penurunan kualitas sumber daya hutan. Penelitian ini mengkaji sistem informasi pengelolaan hutan kaitannya dengan kinerja pengelolaan sumber daya hutan di Perum Perhutani yaitu: 1) mekanisme dan variabel pendukung sistem informasi sumber daya hutan dan 2) pengaruh sistem informasi sumber daya hutan terhadap pengambilan keputusan pengelolaan di Perum Perhutani, dengan tujuan meningkatkan efektifitas sistem informasi sumber daya hutan (SISDH) di Perum Perhutani.
Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Pengamatan sistem informasi difokuskan kepada variabel sistem informasi yaitu data, prosedur, pengguna dan teknologi. Kriteria lainnya yang digunakan adalah penilaian terhadap kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas servis sistem informasi. Penilaian pengaruh produk sistem informasi terhadap pengambilan keputusan terkait sumber daya hutan di Perum Perhutani dilakukan dengan mengkaji variabel dominan yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi yang digunakan Perum Perhutani saat ini belum mampu mendukung pengelolaan hutan lestari. Sistem informasi ini masih memiliki kekurangan pada variabel data, prosedur, teknologi dan pengguna. Proses pengambilan keputusan pengelolaan hutan di Perum Perhutani secara value (nilai) menganut paradigma technocratic tetapi dalam proses pengambilan keputusan didominasi oleh preferences pengambil keputusan. Struktur organisasi Perum Perhutani yang bersifat sentralistik berpengaruh terhadap penggunaan informasi dan pengambilan keputusan di tingkat tapak. KPH sebagai pengelola di tingkat tapak menjadi penyedia informasi tetapi tidak memiliki kewenangan menggunakan informasi untuk memutuskan pengelolaan sumber daya hutan.