View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Mathematics and Natural Science
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Mathematics and Natural Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Karakter Vegetatif Tanaman Zaitun (Oleo Europaea L.) Pada Kondisi Tanam Yang Berbeda Serta Konsentrasi Oleuropein Dan Asam Askorbat Pada Daunnya

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (19.45Mb)
      Date
      2016
      Author
      Sari, Arlinda Puspita
      Maria, Yuliana
      Ratnadewi
      Triadiati
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Zaitun (Olea europaea L.) adalah salah satu tanaman yang berasal dari daerah Mediterania dan bermanfaat dalam bidang pengobatan dan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh senyawa metabolit sekunder yang diproduksi oleh tanaman tersebut. Oleuropein dan asam askorbat merupakan kelompok senyawa fenolat yang diturunkan masing-masing dari secoiridoid dan asam fenolat. Oleuropein dan asam askorbat tidak hanya ditemukan pada buah zaitun, melainkan juga terdapat pada daun, namun pemanfaatan tanaman zaitun saat ini masih terbatas pada pengolahan buahnya menjadi minyak zaitun. Daun zaitun juga memiliki potensi untuk diolah menjadi produk bermanfaat, salah satunya adalah menjadi teh daun zaitun. Meski demikian, kondisi lingkungan yang berbeda diduga dapat mempengaruhi karakter vegetatif tanaman zaitun. Perbedaan kondisi lingkungan salah satunya disebabkan oleh sistem perkebunan yang menyebabkan perbedaan asupan sinar matahari. Zaitun umumnya ditanam secara monokultur sehingga memungkinkan memperoleh sinar matahari penuh, namun dengan terbatasnya lahan menyebabkan zaitun ditanam secara polikultur di bawah tegakan tanaman lain dan menyebabkan tanaman zaitun berada dalam kondisi ternaung. Kondisi lingkungan juga dipengaruhi oleh kesuburan tanah yang bergantung pada jenis pupuk yang digunakan. Perbedaan kondisi lingkungan ini diduga tidak hanya mempengaruhi karakter vegetatif tanaman, namun juga produksi senyawa metabolit sekundernya. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama yakni: (1) untuk mengukur karakter vegetatif tanaman zaitun pada beberapa kondisi tanam yang merupakan kombinasi dari perlakuan naungan dan pemupukan; (2) untuk menganalisis pengaruh dari perlakuan terhadap konsentrasi oleuropein pada teh daun zaitun dan daun segar zaitun serta; (3) menganalisis konsentrasi asam askorbat pada daun segar zaitun. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2014 sampai Maret 2015 di PT. Bumi Chalipa Nusantara, Laboratorium Bioteknologi BPPT Serpong, dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Departemen Biologi, FMIPA, IPB. Penelitian ini menggunakan rancangan split plot design dengan naungan sebagai petak utama dan pemupukan sebagai anak petak. Peubah yang diamati yakni: karakter vegetatif (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah ranting, dan diameter batang), konsentrasi oleuropein, dan konsentrasi asam askorbat. Karakter vegetatif diukur setiap tiga minggu selama empat bulan. Daun zaitun yang digunakan untuk diolah menjadi teh adalah daun pertama hingga daun ke enam. Daun dikumpulkan dan diolah menjadi teh dimulai dari dua minggu setelah perlakuan (MSP) hingga 15 MSP. Metode yang digunakan untuk pembuatan teh mengikuti prosedur pengolahan daun Camelia sinensis menjadi teh hijau. Konsentrasi oleuropein pada teh daun zaitun dan daun segar zaitun dianalisis menggunakan High Performance Liquid Chromatography. Konsentrasi asam askorbat pada daun segar dianalisis menggunakan metode titrasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tanaman zaitun dapat tetap tumbuh dengan baik pada semua kombinasi perlakuan. Pertumbuhan tanaman zaitun cenderung meningkat yang ditunjukkan oleh tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah ranting. Naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun dibanding tanaman yang berada pada kondisi terpapar sinar matahari penuh. Pemberian pupuk kompos menghasilkan jumlah daun dan jumlah ranting yang lebih banyak dibandingkan tanaman yang diberi pupuk NPK. Secara umum, konsentrasi oleuropein pada teh daun zaitun lebih tinggi dibanding pada daun segar. Interaksi antara naungan dan pemupukan tidak mempengaruhi konsentrasi oleuropein teh daun zaitun, begitu pula masing-masing faktor tunggal. Namun konsentrasi oleuropein teh daun zaitun pada penelitian ini lebih tinggi dibanding konsentrasi oleuropein pada penelitian lain yang juga menggunakan daun zaitun yang dikeringkan. Sementara itu, konsentrasi oleuropein pada daun segar dewasa lebih tinggi dibanding daun segar muda. Interaksi antara naungan, pemupukan dan jenis daun tidak mempengaruhi konsentrasi asam askorbat daun segar zaitun, namun dipengaruhi oleh interaksi antara naungan dan jenis daun. Pada kondisi ternaung maupun tanpa naungan, konsentrasi asam askorbat pada daun segar dewasa lebih tinggi dibanding pada daun segar muda.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81689
      Collections
      • MT - Mathematics and Natural Science [4138]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository