Peptida Bioaktif Susu Kambing Dan Susu Kuda Hasil Hidrolisis Bromelin Dan Protease Bacillus Thuringiensis
View/ Open
Date
2016Author
Kusumaningtyas, Eni
Suhartono, Maggy Thenawidjaja
Widiastuti, Raphaella
Kusumaningrum, Harsi Dewantari
Metadata
Show full item recordAbstract
Selain merupakan sumber nutrisi, susu merupakan sumber senyawa bioaktif
dalam bentuk protein alamiahnya maupun peptida yang dapat berfungsi sebagai
antihipertensi, antimikroba, antioksidan, antitrombotik dan imunomodulator.
Berbagai protein susu dapat menjadi peptida bioaktif setelah melalui hidrolisis oleh
enzim-enzim protease yang dapat diperoleh dari pencernaan hewan, tanaman
maupun mikroorganisme.
Berbeda dengan susu sapi, potensi susu kambing dan susu kuda sebagai
sumber peptida bioaktif belum banyak diketahui. Beberapa penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya adalah hidrolisis susu kambing menggunakan enzim
gastrointestinal manusia yang menghasilkan peptida antibakteri untuk menghambat
pertumbuhan bakteri Eschericia coli, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus dan
Listeria monocytogenes, sedangkan kombinasi protease netral dan alkali
menghasilkan peptida antioksidan. Penelitian peptida bioaktif susu kuda belum
pernah dilaporkan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mendapatkan fraksi
peptida antibakteri dan antioksidan dari susu kambing dan susu kuda (2)
mendapatkan informasi sekuen asam amino peptida bioaktif terpilih melalui
analisis dan studi bioinformatik. Pada penelitian ini enzim bromelin dan protease
Bacillus thuringiensis digunakan untuk menghidrolisis protein susu kambing dan
susu kuda Sumbawa. Hidrolisat difraksinasi menggunakan membran molecular
weight cut off 30, 10 dan 3 kDa. Pengujian antibakteri fraksi peptida dilakukan
menggunakan bakteri Escherichia coli, Salmonella Typhimurium, Staphylococcus
aureus dan Listeria monocytogenes. Pengujian antioksidan dilakukan
menggunakan [2, 2’-azino-bis (3-ethylbenzthiazoline-6-sulphonic acid)] (ABTS)
dan 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Prediksi sifat fisikokimia dan struktur
peptida dianalisis menggunakan PepDraw serta kombinasi PEP-FOLD dan
RasWin. Penghitungan indeks terapi, kecenderungan profil dan optimasi sekuen
peptida antimikroba dianalisis menggunakan SPLIT.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hidrolisat susu kambing dan susu
kuda Sumbawa dan hasil fraksinasinya mampu menghambat semua bakteri uji dan
dapat menetralisasi radikal ABTS dan DPPH. Hidrolisis susu dengan bromelin
menghasilkan fraksi peptida yang bersifat bakteriostatik dan paling aktif terhadap
L. monocytogenes. Hasil perlakuan dengan protease B. thuringiensis cenderung
bersifat bakterisidal dan lebih aktif terhadap bakteri Gram negatif. Fraksi <3 kDa
hasil hidrolisis susu kuda Sumbawa dengan protease Bacillus thuringiensis selama
30 menit mempunyai aktivitas antioksidan tinggi sekaligus antibakteri tertinggi
dengan minimum bactericidal concentration (MBC) terhadap Escherichia coli dan
Salmonella Typhimurium 0.035 μg protein/mL. Aktivitas antioksidan 1 μg
protein/mL fraksi <3 kDa terhadap radikal ABTS adalah 82%, hampir setara
dengan 12.5 μg/mL vitamin C (85%) dan terhadap radikal DPPH adalah 22%, lebih
tinggi daripada 4 μg/mL vitamin C (20%).
Hasil analisis sekuen asam amino menunjukkan bahwa peptida
VLVLDTDYK dari fraksi <10 kDa hasil hidrolisis protein susu kambing dengan
enzim bromelin selama 60 menit sama dengan sekuen asam amino peptida
antibakteri yang pernah dilaporkan sebelumnya yang aktif terhadap bakteri Gram
positif. Peptida LVNELTEFAK dan HPYFYAPELLYYANK dari fraksi <3 kDa
hasil hidrolisis susu kuda Sumbawa dengan protease Bacillus thuringiensis selama
30 menit mempunyai indeks terapi prediksi (IT) tinggi yaitu 28.69 dan 64.75,
mengindikasikan efektivitas dan spesifitasnya sebagai peptida antibakteri. Kedua
peptida tersebut juga diprediksi dapat membentuk heliks yang penting untuk
interaksi dengan membran sel bakteri. Kecenderungan profil peptida tersebut lebih
mirip peptida antimikroba dibandingkan dengan peptida toksin yang menguatkan
bahwa kedua peptida dapat berfungsi sebagai peptida antibakteri. Berdasarkan hasil
tersebut maka fraksi <3 kDa hasil hidrolisis susu kuda Sumbawa dengan protease
Bacillus thuringiensis paling berpotensi sebagai antibakteri dan antioksidan dan
HPYFYAPELLYYANK adalah peptida yang paling berpotensi sebagai peptida
antimikroba.