Sistem Manajemen Pengetahuan Pada Perusahaan Konsultasi Pembangunan (Studi Kasus: Pt. Jakarta Konsultindo)
View/ Open
Date
2016Author
Rahmawati, Yuli
Hermadi, Irman
Suadamara, Rein
Metadata
Show full item recordAbstract
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebuah konsultan merupakan salah satu
asset penting dalam perusahaan. Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap karyawan dari
berbagai ilmu, bidang dan keahlian dalam merancang suatu kawasan memiliki nilainya
masing-masing. Dimana nilai tersebut dapat menambah pengetahuan baik untuk sesama
karyawan maupun perusahaan. PT. Jakarta Konsultindo merupakan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di bidang perancangan kawasan dimana
informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh setiap karyawannya belum dikelola dan
disimpan dengan dengan baik ditambah juga dengan keluar masuknya karyawan yang
mengakibatkan hilangnya pengetahuan. Perancangan kawasan (kota) merupakan suatu
kegiatan untuk mengatur ruang (kota) agar aktivitas antara manusia dan lingkungannya
dapat berkembang secara harmonis. Dalam membuat suatu perancangan ruang atau
kawasan, terdapat beberapa dokumen yang berfungsi sebagai alat perencana sekaligus
pengendali penataan ruang atau kawasan. Dokumen tersebut terbagi menjadi beberapa
jenis berdasarkan lingkup dan skala pengaturannya mulai tingkat provinsi hingga
tingkat kawasan yang lebih kecil seperti yang tercantum dalam UU No.26/2007 tentang
jenis rencana tata ruang, PP No. 10/2000 tentang skala rencana umum dan ketentuan
tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang terdapat pada Permen
PU No.06/IV/PRT/2007.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem manajemen
pengetahuan di divisi Teknik Studi Perancangan Kawasan (TSPK) yang bertujuan untuk
mengelola pengetahuan yang dimiliki karyawan baik yang masih bersifat tacit dan
explisit agar memudahkan karyawan dalam menggunakan kembali pengetahuan yang
ada, mendapatkan referensi, mempercepat dalam proses pencarian informasi yang
berkaitan dengan perancangan kawasan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi Awad & Ghaziri yaitu
menggunakan 6 tahapan utama dari Knowledge Management Life Cycle. Tahapan yang
pertama adalah mengevaluasi infrastruktur yang ada yaitu dengan mengevaluasi
infrastruktur jaringan, infrastruktur teknologi serta menganalisis proses knowledge
culture yang berjalan, yang kedua membentuk tim manajemen pengetahuan yang akan
bersama-sama mengembangkan sistem manajemen pengetahuan, yang ketiga adalah
menangkap pengetahuan yaitu dengan mengelompokan pengetahuan yang masih
bersifat tacit yaitu pengetahuan yang masih berada di sumber pengetahuan itu sendiri
(Pakar) serta pengetahuan yang bersifat explicit yaitu pengetahuan yang memang sudah
dalam bentuk buku ataupun laporan. Tahapan yang keempat adalah mendesain blueprint
sistem manajemen pengetahuan yaitu mendesain sistem dengan menggunakan metode
terstruktur antara lain pembuatan data flow diagram (DFD) sedangkan perancangan
basis data meliputi pembuatan diagram kelas, Entity Relationship Diagram (ERD),
rancangan tabel dan kamus data. Tahapan yang kelima adalah memverifikasi dan
memvalidasi sistem manajemen pengetahuan yaitu dengan memverifikasi apakah
pengetahuan yang akan diimplementasikan dan yang terkait dengan perancangan
kawasan sudah benar dengan yang dibutuhkan oleh user. Sedangkan untuk mengetahui
sistem tersebut valid atau tidak, maka dilakukkan uji tes terhadap fungsionalitas sistem
dengan menggunakan metode blackbox testing. Tahapan terakhir adalah implementasi
sistem manajemen pengetahuan yaitu dengan mengimplementasikan sistem yang telah
dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP serta My SQL sebagai basis
datanya.