Inhibitor Α-Glukosidase Dari Gabungan Ekstrak Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa (Scheff.) Boerl) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata Linn).
View/ Open
Date
2016Author
Rahmi, Era
Suparto, Irma Herawati
Darusman., Latifah Kosim
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencarian tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal
antidiabetes terus dilakukan, baik dalam bentuk tunggal maupun gabungan dari
dua atau lebih tanaman herbal yang berbeda. Mahkota dewa (Phaleria
Macrocarpa (Scheff.) Boerl) dan daun sirsak (Annona muricata Linn) merupakan
tanaman yang telah banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional, salah satunya
sebagai antidiabetes. Beberapa peneliti sebelumnya telah melaporkan bahwa buah
mahkota dewa dan daun sirsak memiliki aktivitas antidiabetes melalui inhibisi
aktivitas enzim α-glukosidase, namun aktivitas inhibisi dari kedua ekstrak ini
masih rendah. Usaha menggabungkan kedua ekstrak buah mahkota dewa dengan
daun sirsak diharapkan dapat memberikan efek yang sinergis dalam meningkatkan
aktivitas inhibisi enzim α-glukosidase. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk menilai efektivitas gabungan ekstrak etanol buah mahkota dewa-daun sirsak
dengan kombinasi tertentu sebagai inhibitor enzim α-glukosidase, serta analisis
profil metabolit dari ekstrak yang memiliki aktivitas terbaik menggunakan
kromatografi lapis tipis (KLT) dan Liquid Chromatography–Mass Spectroscopy
(LC-MS).
Sampel buah mahkota dewa dan daun sirsak dimaserasi menggunakan
pelarut etanol 96%, kemudian ditentukan aktivitas inhibisi enzim -glukosidase
dari masing-masing ekstrak menggunakan mikroplate 96-well. Ekstrak gabungan
ditentukan berdasarkan perbandingan nilai IC50 dari masing-masing ekstrak (1:1,
1:1/3, 1:2/3, 1/3:1, 2/3:1), kemudian dianalisis aktivitas inhibisi enzim α-
glukosidase dari masing-masing komposisi ekstrak gabungan. Profil metabolit
dari masing-masing ekstrak yang memberikan aktivitas paling baik dianalisis
menggunakan KLT dan LC-MS.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah mahkota dewa dan
daun sirsak mengandung senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid,
fenolik, terpenoid, steroid, alkaloid, saponin, dan tanin. Aktivitas inhibisi enzim
dari masing-masing ekstrak etanol buah mahkota dewa dan daun sirsak semakin
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Kedua ekstrak ini memiliki
potensi sebagai antidiabetes dalam menginhibisi aktivitas enzim α-glukosidase,
dengan nilai IC50 dari masing-masing ekstrak berturut-turut adalah 261.343 dan
428.790 μg mL-1. Aktivitas dari kedua ekstrak ini masih rendah jika dibandingkan
dengan akarbosa, yang memiliki nilai IC50 0.616 μg mL-1.
Ekstrak gabungan memberikan aktivitas inhibisi yang lebih baik
dibandingkan dengan masing-masing ekstrak yang dianalisis secara individual,
dengan aktivitas inhibisi tertinggi diperoleh pada perbandingan komposisi 1:2/3
(261.343:285.860 μg mL-1), yaitu sebesar 84.508±0.71%, sedangkan aktivitas
inhibisi terendah diperoleh pada perbandingan komposisi 1/3:1 (87.114:428.79 μg
mL-1), yaitu 63.89±0.94%. Gabungan ekstrak etanol buah mahkota dewa-daun
sirsak dinilai lebih efektif dibandingkan dengan masing-masing ekstrak
tunggalnya.
Hasil analisis profil metabolit menunjukkan bahwa ekstrak gabungan
memiliki profil KLT yang mirip dengan masing-masing ekstrak buah mahkota
dewa dan daun sirsak. Senyawa metabolit dugaan yang teridentifikasi dari hasil
analisis LC-MS menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah mahkota dewa dan daun
sirsak adalah senyawa golongan fenolik, flavonoid, dan alkaloid. Ekstrak
gabungan juga mengandung senyawa yang sama dengan masing-masing ekstrak
buah mahkota dewa dan daun sirsak, dengan beberapa senyawa dugaan yang
dominan adalah senyawa yang tergolong kedalam kelompok kuersetin.