Penyimpanan Kucai Segar Rajangan Dalam Kemasan Atmosfer Termodifikasi Pada Suhu Ruang
View/ Open
Date
2016Author
Christi, Tanti
Pujantoro Eko Nugroho, Lilik
Metadata
Show full item recordAbstract
Kucai (Allium schoenoprasum L.) merupakan salah satu jenis produk
hortikultura yang dikenal sebagai sayuran penyedap dalam masakan, biasanya
dalam bentuk rajangan kecil-kecil. Pada saat ini mulai terbentuk pasar untuk
produk sayuran terolah minimal agar konsumen lebih mudah dan cepat dalam
penggunaanya. Seperti produk pertanian lainnya jika telah mengalami pengolahan
yang menyebabkan luka terbuka (pengupasan atau perajangan) maka umur
simpannya menjadi lebih pendek. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penanganan
pascapanennya. Salah satu penanganan pascapanen adalah proses penyimpanan
dalam kemasan atmosfer yang termodifikasi. Maka tujuan penelitian ini mengkaji
karakteristik penyimpanan kucai segar rajangan dalam kemasan atmosfer
termodifikasi pada suhu ruang agar dapat memperpanjang umur simpannya. Hasil
penelitian menunjukkan laju respirasi kucai segar terolah minimal pada komposisi
gas 1-3% O2 dan 9-10% CO2 pada suhu ruang merupakan laju respirasi terendah
yaitu sebesar 48.09 ml CO2/kg.jam dan 14.84 ml O2/kg.jam. Daerah atmosfer
tersebut berada pada film kemasan stretch film. Pada penelitian ini dilakukan
perlakuan jenis kemasan lainnya sebagai pembanding, yaitu LDPE dan PP. Setiap
kemasan dilakukan pembesaran dan pengecilan ukuran luas bukaan sebesar dua
kali lipat dari ukuran normal (perhitungan). Berdasarkan parameter yang diukur
(susut bobot, perubahan warna dan kadar air) dan uji organoleptik, kemasan
stretch film 0.017 mm dengan ukuran 12.82 cm2 menghasilkan umur simpan kucai
segar rajangan yang lebih lama dibandingkan dengan kemasan lainnya. Sayur
kucai segar rajangan yang dikemas menggunakan stretch film pada ukuran 12.82
cm2 dengan kisaran berat 100 gram masih dapat diterima konsumen hingga hari
ketiga pada penyimpanan suhu ruang (±27.5 OC).