Komunitas Burung Di Taman Wisata Alam Seblat Bengkulu Utara, Bengkulu
View/ Open
Date
2015Author
Susanto, Eki
Suryobroto, Bambang
Mulyani., Yeni Aryati
Metadata
Show full item recordAbstract
Komunitas burung merupakan susunan individu dari beberapa spesies burung yang hidup secara bersama pada tempat dan waktu yang bersamaan serta berinteraksi satu dengan lainnya. Perubahan struktur vegetasi akibat bekas tebangan di Taman Wisata Alam Seblat (TWAS) dapat mempengaruhi ketersediaan sumber daya bagi komunitas burung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman, kekayaan, kelimpahan spesies burung, komposisi guild, pendugaan struktur umur dan rasio jenis kelamin burung dilokasi hutan sekunder bekas tebangan tahun 1974 (HS1), hutan sekunder bekas tebangan tahun 1989/1990 (HS2) dan belukar bekas ditebang habis tahun 1989/1990 (HS3) di Taman Wisata Alam Seblat (TWAS). Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Seblat pada bulan September – Oktober 2013. Pengambilan data menggunakan metode point count (48 titik) dan jala kabut (4752 jam jala). Teridentifikasi 85 spesies burung (567 individu) dari 33 famili. Lokasi hutan sekunder bekas tebangan tahun 1989/1990 memiliki nilai keanekaragaman dan kekayaan tertinggi (HS2; H’= 3.63, DMg= 10.07) dibandingkan lokasi belukar bekas ditebang habis tahun 1989/1990 (HS3; H’= 3.52, DMg= 9.28) dan lokasi hutan sekunder bekas tebangan tahun 1974 (HS1; H’= 3.32, DMg= 8.06). Berdasarkan kategori guild didapatkan 15 kategori guild yang didominasi oleh burung insektivora. Sebagian besar burung tertangkap oleh jala kabut adalah dewasa; hanya dua spesies yang termasuk ke dalam kategori remaja yaitu Bentet Loreng (Lanius tigrinus) dan Kirik-kirik Biru (Merops viridis). Perbandingan rasio jenis kelamin hanya diketahui pada sepuluh spesies, yaitu Delimukan Zamrud (Chalcophaps indica), Enggang Jambul (Aceros comatus), Kecembang Gadung (Irena puella), Munguk Beledu (Sitta frontalis), Kehicap Ranting (Hypothymis azurea), Cica Daun Sayap Biru (Chloropsis cochinchinensis), Cica Daun Kecil (Chloropsis cyanopogon), Pijantung Kecil (Arachnothera longirostra), Cabai Merah (Dicaeum cruentatum) dan Cinenen Kelabu (Orthotomus ruficeps).