Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Anonna Muricata L.) Asal Cianjur, Sukabumi, Garut, Dan Subang Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf7.
View/ Open
Date
2015Author
Suhendar, Usep
Hasan, Akhmad Endang Zainal
Hasim
Julistiono, Heddy
Metadata
Show full item recordAbstract
Kanker payudara menjadi perhatian khusus dalam bidang kedokteraan saat ini. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan kematian dan paling banyak ditemukan pada wanita. Kanker payudara berasal dari kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara. Berbagai metode pengobatan terhadap kanker payudara pun dilakukan diantaranya operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi. Metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan (kemoterapi) seperti penggunaan doksorubisin dapat menyebabkan kardioktoksisitas pada penggunaan jangka panjang. Diperlukan pengembangan agen antikanker berbasis bahan alam potensial seperti daun sirsak untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Sirsak merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik pada daerah tropis. Sirsak tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Cianjur, Sukabumi, Garut, dan Subang merupakan daerah sentra penghasil sirsak terbesar di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia dan aktivitas sitotoksik ekstrak etanol daun sirsak (Anonna muricata L.) asal Cianjur, Sukabumi, Garut, dan Subang terhadap sel kanker payudara MCF7. Penelitian ini terdiri dari empat langkah: (1) pengambilan sampel dan ekstraksi, (2) identifikasi komponen kimia ekstrak daun sirsak (analisis fitokimia), (3) identifikasi kualitatif senyawa kimia ekstrak daun sirsak dengan menggunakan instrument GC-MS, dan (4) uji aktivitas sitotoksik ekstrak etanol daun sirsak terhadap sel kanker payudara MCF7 dengan metode MTT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelas ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktvitas sitotoksik yang berbeda-beda. Nilai IC50 terbaik berasal dari Cianjur III (9.12 μgml-1). Kecuali steroid tidak terdeteksi, sebelas ekstrak etanol daun sirsak mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin, dan tanin. Analisis GC-MS menunjukkan adanya alkaloid (piperin dan piperidina), fenol (benzamida, benzakuinon, dan vinil fenol), dan tokoferol pada ekstrak daun sirsak. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas sitotoksik yang baik dalam menghambat kerja sel kanker payudara MCF7.