Potensi Senyawa Β-Kariofilena Dan Isoeugenol Dari Minyak Atsiri Cengkih (Syzygium Aromaticum) Sebagai Pelangsing Aromaterapi Secara In Vivo.
View/ Open
Date
2015Author
Hasim, Fahmi
Batubara, Irmanida
Suparto, Irma Herawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Aromaterapi didefinisikan sebagai suatu metode terapi alternatif menggunakan bahan mudah menguap yang berasal dari tanaman, seperti minyak atsiri dan senyawa aromatik lainnya. Aromaterapi dapat menjadi solusi untuk menggantikan obat sintetik dalam mengatasi masalah obesitas. Kondisi obesitas perlu ditangani karena dapat menyebabkan beberapa penyakit degeneratif, seperti hiperkolesterol, aterosklerosis, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung koroner. Salah satu tanaman herbal Indonesia yang mengandung minyak atsiri ialah cengkih (Syzygium aromaticum). Cengkih mengandung minyak atsiri yang terdiri atas eugenol dan β-kariofilena, serta senyawa lain yang biasa digunakan sebagai bahan baku parfum. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi β-kariofilena dan mendapatkan isoeugenol melalui reaksi isomerisasi eugenol dari minyak atsiri daun cengkih, serta menganalisis potensinya sebagai pelangsing aromaterapi secara in vivo. Minyak cengkih diekstraksi menggunakan larutan alkalin hingga diperoleh eugenol dan ekstrak nonpolar. Persen perolehan kembali eugenol dan rendemen ekstrak nonpolar yang diperoleh sebesar 83% dan 15%. Hasil analisis kromatografi gas-spektrometri massa menunjukkan bahwa isolat eugenol mengandung eugenol dengan kadar 85%. Sementara itu, senyawa dominan pada ekstrak nonpolar adalah β-kariofilena sebesar 35%. Isolasi β-kariofilena menggunakan kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) menghasilkan 6 spot terpisah. Spot dengan nilai Rf 0.95 dikoleksi karena memiliki nilai Rf yang sama dengan Rf standar β-kariofilena, yakni 0.95. Persen perolehan kembali yang diperoleh sebesar 96% dengan kadar 83%. Sementara itu, produk isomerisasi yang diperoleh masih berupa campuran antara eugenol, cis-isoeugenol, dan trans-isoeugenol dengan waktu retensi 10.62 menit dengan persen area sebesar 96%. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa inhalasi isoeugenol dengan kadar 1% selama 5 minggu berpotensi sebagai pelangsing aromaterapi dengan cara menurunkan bobot deposit lemak tikus. Uji profil lipid menunjukkan terjadinya penurunan kadar trigliserida pada kelompok minyak cengkih dan berbeda nyata (p < 0.05) dibandingkan dengan kontrol negatif. Selain itu, kelompok yang diinhalasikan minyak cengkih juga memperlihatkan kecenderungan penurunan bobot badan yang didukung oleh peningkatan termogenesis pada jaringan adiposa cokelat melalui aktivitas saraf simpatetik.