Identifikasi Struktur Sekretori Dan Analisis Histokimia Serta Fitokimia Tumbuhan Obat Anti-Infeksi Di Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas Jambi.
View/ Open
Date
2015Author
Rupa, Darius
Ratnadewi, Diah
Dorly
Sulistyaningsih, Yohana C
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekosistem hutan alam tropika di Indonesia berperan sebagai sumber berbagai spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan sebagai pemelihara kesehatan dan pengobatan berbagai macam penyakit yang diderita oleh masyarakat. Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) merupakan salah satu hutan hujan tropis dataran rendah di Provinsi Jambi yang menyediakan keanekaragaman tumbuhan obat. Suku Anak Dalam, masyarakat asli yang telah mendiami hutan TNBD, menggunakan tumbuhan sebagai obat untuk memelihara kesehatan dan mengobati penyakit. Tumbuhan obat umumnya memiliki struktur sekretori yang berfungsi dalam produksi atau akumulasi berbagai metabolit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan letak struktur sekretori, menentukan kandungan senyawa metabolit dalam struktur sekretori tersebut dan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit secara kualitatif pada organ yang digunakan sebagai bahan obat. Delapan tumbuhan anti-infeksi dipilih sebagai bahan obat ini yaitu Hyptis capitata Jacq., Sonerila obliqua Korth., Piper porphyrophyllum., Peronema canescens Jack, Spatholobus ferrugineus (Zoll. & Moritzi.) Benth., Leuconotis eugenifolius A. DC., Centotheca lappacea (L.) Desv., and Cayratia cf. geniculata (Blume) Gagnep. Identifikasi struktur sekretori menggunakan mikroskop cahaya dan Scanning Electron Microscope (SEM). Reagen Wagner, kupri asetat and pewarna sudan IV digunakan untuk analisis histokimia. Analisis fitokimia menggunakan GC-MS pirolisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trikoma kelenjar adalah struktur sekretori yang paling umum dijumpai pada organ tumbuhan yang diamati. Sel idioblas dijumpai di P. porphyrophyllum, C. cf. geniculata dan umbi C. lappaceae. Saluran sekretori dijumpai di batang L. eugenefolius dan S. ferrugineus. Trikoma kelenjar umumnya mengandung senyawa lipofilik alkaloid, dan terpenoid. Sel idioblas umumnya mengandung senyawa terpenoid. Rongga sekretori mengandung senyawa lipofilik dan terpenoid. Pada saluran sekretori batang L. eugenifolius mengandung senyawa lipofilik. Hasil analisis GC-MS menunjukkan adanya senyawa alkaloid, terpenoid, asam lemak dan fenolat. Senyawa fitokimia seperti limonena dijumpai pada daun H. capitata, S. obliqua, P. porphyrophyllum, and C. cf. geniculata. Senyawa nerolidol, eugenol dan asam oleat dijumpai pada daun H. capitata. Senyawa neopitadiena ditemukan di daun H. capitata. dan C. cf. geniculata. Asam palmitat dijumpai pada daun S. obliqua, P. porphyrophyllum, C. cf. geniculata, tubers C. lappacea, and kulit batang S. ferrugineus. Isoeugenol dijumpai pada umbi C. lappacea dan batang L. eugenifolius. Tektokrisin dijumpai pada daun P. Porphyrophyllum; senyawa berupa hidrokuinon dan vanilin dijumpai pada P. canescens. Senyawa-senyawa tersebut diduga kuat memiliki peran penting dalam penyembuhan luka atau infeksi dan berfungsi pula sebagai agen ant-mikroba.