Studi Asetogenin, Total Fenol, Dan Antioksidan Ekstrak Biji Dan Kulit Buah Srikaya (Annona Squamosa L.) Sebagai Material Biopestisida.
View/ Open
Date
2015Author
Kadarani, Deva Krisna
Seno, Djarot Sasongko Hami
Setyadjit
Metadata
Show full item recordAbstract
Biopestisida merupakan salah satu pestisida botani yang memanfaatkan derivat tanaman sebagai biomaterial untuk menyerang dan membasmi insekta penganggu maupun perusak tanaman. Biopestisida mudah terdegradasi sehingga tidak menimbulkan residu pada komoditas yang menggunakannya. Pemanfaatan biopestisida bersifat spesifik pada organisme yang menyerang tanaman dan efektif pada kuantitas yang lebih kecil. Pemanfaatan biomassa yang terdapat pada lingkungan sekitar masyarakat mudah diakses dan murah. Buah srikaya (Annona squamosa Linn.) sebagai salah satu buah tropis Indonesia cenderung memiliki biji dan kulit buah yang lebih banyak dibandingkan dengan daging buahnya. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan biji dan kulit buah srikaya dengan komponen bioaktifnya terutama asetogenin sebagai sumber biomassa biopestisida. Penelitian biji dan kulit buah srikaya yang dikeringkan dengan tray dryer, dihaluskan dengan blender, dan diekstrak maserasi dengan metanol 80%, aseton 50%, air mendidih, dan etanol 50%. Penelitian pada serbuk biji dan kulit buah srikaya menunjukkan bahwa kadar air terendah pada sampel kulit buah srikaya mentah (5.84%), abu tertinggi pada kulit buah matang (1.35%), protein tertinggi pada biji buah matang (6.85%), vitamin C tertinggi pada kulit buah mentah (113.68 mg/100 g sampel), dan oHue tertinggi pada biji buah mentah (119.24) sebagai warna kuning. Hasil analisis asetogenin dengan standar spingomyelin pada metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) tertinggi terdapat pada ekstrak metanol kulit buah srikaya matang (32158.97 ppm dinyatakan dalam spingomyelin). Metode spektrofotometri menunjukkan konsentrasi asetogenin tertinggi pada ekstrak etanol kulit buah mentah (1372.6 ppm dinyatakan dalam spingomyelin). Hasil analisis total fenol yang tertinggi terdapat pada ekstrak etanol biji mentah (802.8 mg GAE/g). Hasil analisis total asam askorbat yang tertinggi pada ekstrak aseton kulit buah mentah (1365.46 μg/mL). Inhibisi radikal bebas yang dianalisis dengan metode DPPH menunjukkan hasil tertinggi pada ekstrak metanol biji matang (67.1 %). Berdasarkan penelitian ini, perbedaan pelarut, tingkat kematangan dan bagian buah srikaya mempengaruhi konsentrasi asetogenin, total fenol, dan antioksidannya. Bagian biji memiliki asetogenin yang lebih tinggi dibandingkan dengan kulit buah srikaya. Buah mentah lebih baik kandungan total fenol dan antioksidannya daripada buah matang. Pelarut yang terbaik untuk mengekstraksi asetogenin dan total fenol adalah etanol 50% sedangkan untuk mengekstraksi antioksidan adalah aseton 50%. Biji dan kulit buah srikaya memiliki asetogenin, total fenol, dan antioksidan menunjukkannya sebagai material biopestisida yang baik.