Pemodelan Produksi Padi Di Provinsi Sulawesi Selatan Dengan Fungsi Transfer Dan Beda Waktu Terdistribusi
View/ Open
Date
2015Author
Ekawati, Andriana
Sumertajaya, I Made
Afendi, Farit Mochamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Provinsi Sulawesi Selatan menempati sembilan besar provinsi yang memiliki kontribusi tinggi terhadap pendapatan nasional (2.6 %). Kontribusi terbesar pada sektor pertanian ada pada subsektor tanaman bahan makanan berupa padi dan palawija (47.45 persen). Padi merupakan sumber makanan pokok serta menjadi sumber pendapatan bagi sebagian besar rumah tangga yang bekerja pada sektor pertanian. Rata-rata konsumsi beras perkapita setahun masih tergolong tinggi (85.5 Kg tahun 2013). Selain itu, jumlah penduduk Sulawesi Selatan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Seiring dengan peningkatan tersebut, tidak menutup kemungkinan terjadinya peningkatan konsumsi beras di masyarakat. Informasi penting, akurat, dan terkini mengenai produksi padi di masa yang akan datang sangat diperlukan untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait dengan beras. Peramalan produksi padi ataupun beras dapat dilakukan dengan melibatkan peubah itu sendiri maupun peubah lain yang memiliki pengaruh signifikan. Metode analisis deret waktu yang mempertimbangkan pengaruh peubah lain dalam pemodelan adalah fungsi transfer. Model fungsi transfer merupakan suatu model peramalan deret waktu berganda yang menggabungkan karakteristik dari model ARIMA dengan karakteristik model regresi. Pertimbangan lag (beda waktu) dalam melakukan peramalan juga sangat diperlukan. Suatu deret waktu tidak hanya dipengaruhi oleh peubah bebas pada periode yang sama, namun juga dipengaruhi oleh peubah bebas pada periode sebelumnya disebut model beda waktu terdistribusi. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model produksi padi di Provinsi Sulawesi Selatan dengan pendekatan fungsi transfer dan beda waktu terdistribusi. Data produksi padi permusim tanam digunakan sebagai peubah respon dan data luas panen padi sebagai peubah penjelas. Data penelitian dibagi menjadi dua bagian yakni data subround (musim tanam) I tahun 1981 sampai musim tanam III tahun 2007 sebagai data training yang digunakan untuk membentuk model, sedangkan musim tanam I tahun 2008 sampai musim tanam III tahun 2014 sebagai data testing yang digunakan untuk validasi model. Hasilnya menunjukkan bahwa data produksi dan luas panen padi merupakan peubah yang memiliki karakteristik musiman yang menyebabkan adanya pengaruh kemiripan pola dalam pembentukan model peramalan. Selain itu, model terbaik yang digunakan dalam meramalkan produksi padi adalah model fungsi transfer karena memiliki pola pergerakan data yang mengikuti pergerakan data aktual, serta mampu memprediksi nilai produksi untuk periode yang lebih panjang. Produksi pada musim tanam ke-t dipengaruhi oleh produksi pada satu dan dua musim tanam sebelumnya, serta luas panen pada musim tanam yang sama dan pada satu musim tanam sebelumnya. Selain peubah luas panen, terdapat juga pengaruh peubah lain yang mempengaruhi produksi dimana peubah lain tersebut dikelompokkan dalam satu deret yang dimodelkan dengan ARIMA(3,0,1).