Perkembangan Dan Morfologi Gametofit Tumbuhan Paku Marga Pteris Di Pulau Jawa.
View/ Open
Date
2015Author
Puspitasari, Dwi Sunarti
Chikmawati, Tatik
Praptosuwiryo, Titien Ngatinem
Metadata
Show full item recordAbstract
Pteris L. merupakan salah satu marga besar dari suku Pteridaceae yang tersebar di daerah tropis maupun subtropik. Penelitian beberapa jenis Pteris di Indonesia masih sebatas kajian morfologi sporofit, tipe reproduksi, dan sitologi. Penelitian mengenai perkembangan dan morfologi gametofit pada marga ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari perkembangan dan morfologi gametofit tumbuhan paku marga Pteris di pulau Jawa. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli 2014 hingga April 2015. Pengambilan sampel dilakukan di beberapa lokasi di Pulau Jawa, yaitu: Jawa Barat (Kampus IPB, Situgedhe, Ciomas, dan Cianjur), Jakarta (Mampang Prapatan), dan Jawa Tengah (Sragen dan Banyumas). Delapan jenis Pteris (P. biaurita, P. ensiformis, P. exelsa, P. longipinnula, P. mertensioides, P. tripartita, P. venulosa, dan P. vittata) telah diamati tipe reproduksinya dengan menghitung jumlah spora pada setiap sporangium. Spora seberat 0.002 gram disemai secara merata ke dalam kotak plastik yang berisi media campuran vermiculite, spagnum moss, dan perlite. Perkembangan gametofit diamati setiap tujuh hari sekali sampai gametofit membentuk organ seksual. Delapan jenis Pteris Jawa yang telah diamati memperlihatkan variasi tipe reproduksi. Empat individu bertipe reproduksi seksual (P. ensiformis, P. mertensioides, P. tripartita, dan P. venulosa), tiap sporangiumnya mengandung 64 spora normal. Tiga jenis lainnya memiliki tipe reproduksi apogami dengan 32 spora normal per sporangium (P. biaurita, P. longipinnula, dan P. vittata). Pteris exelsa bertipe reproduksi apogami abnormal, sporangiumnya mengandung 64 spora tidak normal (bentuk dan ukuran berbeda). Perkembangan gametofit secara umum memiliki enam fase penting yaitu fase rhizoid, fase rhizoid-protokorm, fase filamen, fase spatula, fase hati muda, dan fase hati dewasa (fase laminar yang telah menghasilkan organ reproduksi). Perkecambahan spora jenis Pteris mengikuti tipe Vittaria. Jumlah sel dalam filamen bervariasi antara 2-32 sel. Perkembangan gametofitnya ada tiga tipe, yaitu: tipe Ceratopteris (P. biaurita, P. exelsa, P. longipinnula, P. mertensioides, dan P. vittata), tipe Adiantum (P. tripartita), dan modifikasi antar kedua tipe tersebut (P. ensiformis dan P. venulosa). Empat jenis Pteris yaitu P. biaurita, P. exelsa, P. longipinnula, dan P. vittata menghasilkan 100% gametofit jantan. Pteris ensiformis menghasilkan sekitar 83 % gametofit jantan dan 17 % hermaprodit, sedangkan pada P. tripartita menghasilkan 73% gametofit jantan dan 27% hermaprodit. Perkembangan gametofit antara jenis Pteris berbeda dalam enam ciri yaitu jumlah sel dalam filamen, lama perkecambahan spora, waktu pembentukan notch, waktu pembentukan organ seksual, bentuk gametofit dewasa, dan tipe perkembangan gametofit.