ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA TEMPE DI KABUPATEN BOGOR

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi cukup besar dalam perekonomian negara. Sebagai bagian agroindustri dalam bentuk industri kecil dan rumah tangga, UMKM tempe memiliki peranan dalam mengembangkan agroindustri pengolahan kedelai. Pengembangan agroindustri berbasis kedelai dapat dilakukan dengan memberikan nilai tambah pada kedelai menjadi tempe. Kabupaten Bogor merupakan salah satu sentra industri tempe. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah usaha tempe di Kabupaten Bogor. Survey dilakukan kepada 30 wanita wirausaha tempe di Kabupaten Bogor, yaitu di Kecamatan Parung, Ciseeng, serta Dramaga dan Ciampea. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif menggunakan metode Hayami untuk menganalisis nilai tambah usaha tempe. Hasil perhitungan analisis nilai tambah menunjukkan bahwa rata-rata nilai faktor konversi pada usaha tempe di Kabupaten Bogor sebesar 3,85. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap satu kilogram kedelai yang diolah akan menghasilkan 3,85 kilogram tempe. Usaha tempe di Kabupaten Bogor juga menunjukkan bahwa usaha tersebut marnpu menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 5.070,07 per kilogram input kedelai. Rata-rata rasio nilai tambah terhadap nilai output adalah sebesar 34%.