dc.description.abstract | Buah pala (Myristica fragrans) merupakan buah asli Indonesia yang berasal dari Pulau Banda dan Maluku. Produk olahan dari daging buah pala seperti manisan pala dari Provinsi Maluku Utara masih memiliki rasa pahit, sepat, dan asam yang relatif tinggi, sehingga permasalahan ini perlu diatasi. Tujuan penelitian ini adalah mengurangi rasa pahit, sepat, dan asam pada manisan pala dengan metode perendaman garam melalui pemanfaatan air laut. Selain itu, menentukan kadar garam dalam air laut Pulau Gebe, Maluku Utara untuk mengetahui potensi penggunaannya sebagai media perendaman daging buah pala. Daging buah pala direndam dengan tiga konsentrasi garam (5 %, 7 %, dan 9 %) untuk mengurangi kadar total fenol dan kadar taninnya. Konsentrasi garam 5 % dapat menurunkan kadar total fenol dan kadar tanin daging buah pala secara signifikan (p<0.05). Lama perendaman daging buah pala tidak berpengaruh nyata terhadap kadar total fenol (p>0.05) tetapi berpengaruh nyata terhadap kadar taninnya (p<0.05). Daging buah pala yang direndam dalam larutan garam 5 % selama satu malam dipilih sebagai bahan baku pembuatan manisan. Manisan pala dari daging buah yang direndam dalam larutan garam memiliki intensitas rasa pahit, sepat, dan asam yang lebih rendah dibandingkan manisan pala dari daging buah tanpa perendaman garam. Hasil analisis sensori manisan pala dari daging buah yang direndam dalam larutan garam dan manisan pala dari daging buah yang direndam dalam air laut yang dikombinasikan dengan garam menunjukan intensitas rasa pahit, sepat, dan asam yang tidak berbeda nyata (p>0.05). | id |