Perancangan Proses Pembuatan Gel Pengharum Ruangan Berbasis Campuran Semirefined Carrageenan Dan Glukomanan
View/ Open
Date
2015Author
Kaya, Adrianus Orias Willem
Suryani, Ani
Santoso, Joko
Rusli, Meika Syahbana
Metadata
Show full item recordAbstract
Kombinasi semirefined carrageenan dan glukomanan sebagai bahan baku pembuatan gel menghasilkan gel dengan nilai sineresis rendah dan kekuatan gel tinggi. Efek sinergis ini sangat penting dalam pembuatan produk gel pengharum ruangan yang menginginkan produk yang dihasilkan memiliki kekuatan gel yang tinggi dan sineresis yang rendah sehingga memiliki waktu pemakaian yang lama. Penggunaan minyak atsiri dalam produk gel pengharum ruangan dapat mengurangi efek negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan pewangi sintetis yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan timbulnya berbagai penyakit bagi penggunanya. Penelitian ini diawali dengan mencari variasi perbandingan dan konsentrasi bahan pembentuk gel terbaik antara semirefined carrageenan dan glukomanan yang akan dipakai sebagai bahan pembentuk gel dalam pembuatan gel pengharum ruangan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui struktur matriks gel yang terbentuk dari campuran semirefined carrageenan dan glukomanan, (2) mengetahui retensi dan release aroma/pewangi gel pengharum ruangan, (3) menghasilkan rancangan proses pembuatan gel pengharum ruangan berbasis campuran semirefined carrageenan dan glukomanan dan (4) menganalisis biaya produksi pembuatan gel pengharum ruangan berbasis campuran tepung semirefined carrageenan dan glukomanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium yang terdiri dari tiga tahapan yaitu pembuatan gel dengan berbagai variasi perbandingan bahan pembentuk gel, penentuan konsentrasi bahan pembentuk gel berdasarkan variasi perbandingan bahan pembentuk gel dan pembuatan gel pengharum ruangan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa : Proporsi bahan pembentuk gel 1:1 memiliki nilai kekuatan gel, rigiditas gel dan kekerasan gel tertinggi yaitu masing-masing sebesar 3.649,09 g/cm2 , 3962,13 g/cm dan 701,72 g, proporsi 1:3 memiliki nilai sineresis yang rendah dibandingkan dengan perbandingan lainnya yaitu sebesar 7,36%. Struktur mikro gel perbandingan 1:1 memiliki struktur yang kompak dan padat. Peningkatan proporsi glukomanan akan menghasilkan gel yang lebih elastis dan cenderung lebih lembut dengan struktur matriks gel yang tidak kompak dan menggumpal dan memiliki rongga yang cukup banyak seperti ada perbandingan 1:2 ; 1:3 dan 1:4 sedangkan peningkatan proporsi semirefined carrageenan menghasilkan gel yang keras dan kaku dengan struktur gel yang lebih padat dan kompak dengan rongga yang sedikit seperti terlihat pada perbandingan 2:1 ; 3:1 dan 4:1. Konsentrasi bahan pembentuk gel 7% pada variasi proporsi perbandingan bahan pembentuk gel 1:1 menghasilkan nilai kekuatan gel : 3361,14 g/cm2; persen sineresis: 0,69%; matriks gel yang terbentuk lebih padat dan kompak. Gel pengharum ruangan dengan konsentrasi pewangi 2% menghasilkan nilai sineresis sebesar 1,52%; nilai susut bobot (bobot sisa gel pengharum ruangan) sebesar 62,62%; penguapan zat cair sebesar 37,38%; proporsi minyak tiap bagian gel terdiri atas bagian atas 1,55%, tengah 1,39% dan bawah 1,59%; sedangkan untuk retensi dan release minyak atsiri selama empat minggu pemakaian sebesar 38,04% diperoleh konsentrasi pewangi 1,5%.. Matriks gel pengharum ruangan yang dihasilkan untuk semua konsentrasi pewangi yang digunakan sampai dengan minggu ke 4 pemakaian memiliki struktur matriks gel dan pori/rongga yang berbeda satu dengan lainnya. Komponen utama yang direlease gel pengharum ruangan dari masing-masing ketiga pewangi/minyak atsiri yang digunakan adalah sebagai berikut : minyak nilam dengan enam komponen utama; minyak sereh dapur dengan empat komponen utama; minyak jeruk purut dengan tujuh komponen utama.