Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan
View/ Open
Date
2015Author
Nurhayati, Yati
Hermadi, Irman
Kusuma, Wisnu Ananta
Metadata
Show full item recordAbstract
Ubi jalar merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan. Selain sebagai salah satu bahan pangan diversifikasi yang ekonomis, ubi jalar juga memiliki kandungan gizi serta kalori yang tinggi dibandingkan tanaman diversifikasi lainnya. Salah satu negara penghasil ubi jalar adalah Indonesia. Indonesia mampu menghasilkan rata-rata 1.977.000 ton per tahun. Akan tetapi jumlah tersebut masih dirasa cukup jauh dibandingkan negara Cina yang dapat menghasilkan rata-rata 104.884.000 ton per tahun. Kabupaten Kuningan adalah salah satu penghasil ubi jalar di Indonesia yang dapat menghasilkan ubi jalar sebesar 24% dari total daerah penghasil ubi jalar di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BP3K Kabupaten Kuningan, salah satu penyebab kurangnya produktivitas ubi jalar dikarenakan kurangnya pemahaman petani dalam budidaya ubi jalar yang tepat. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan petani mengenai budidaya ubi jalar yaitu melalui penyuluhan. Akan tetapi, masih banyak kendala yang dialami untuk penyuluhan yaitu kurangnya sarana dan prasarana serta jumlah penyuluh tidak seimbang dengan jumlah kelompok tani yang ada di Kabupaten Kuningan. Maka dibuatlah sebuah sistem yang mampu mengelola pengetahuan ubi jalar, dimana pengetahuan diperoleh dari pakar yaitu penyuluh dari Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan yang memiliki pengetahuan secara mendalam mengenai budidaya ubi jalar. Sistem manajemen pengetahuan ini mampu menangkap pengetahuan dari pakar menggunakan metode wawancara, observasi dan study pustaka budidaya ubi jalar. Pengetahuan yang ditangkap akan direpresentasikan menggunakan metode frame untuk menghasilkan knowledge base. Untuk pengembangan sistem digunakan DFD dan ERD. Knowledge base yang dihasilkan akan diverifikasi dan divalidasi oleh pakar, jika telah sesuai dan valid menurut pakar, maka pengetahuan akan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman dan dilakukan pengujian menggunakan blackbox. Agar memudahkan dalam transfer pengetahuan dari sistem ke petani, maka sistem diimplementasikan ke dalam web dan SMS. SMS dipilih karena salah satu teknologi yang petani miliki dan kuasai adalah fasilitas sms dari handphone. Sedangkan untuk penggunaan internet, sangat sedikit petani yang memahami cara penggunaan internet baik menggunakan handphone maupun komputer.