Optimasi Mutu Briket Arang Campuran Cangkang Bintaro (Cerbera Odollam Gaertn) Dan Tempurung Kelapa Dengan Metode Respon Permukaan.
Abstract
Briket arang merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang memiliki potensial besar untuk dikembangkan. Ketersediaan cangkang bintaro dan tempurung kelapa di lingkungan sangatlah melimpah bahkan seringkali tidak termanfaatkan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kondisi optimal pembuatan briket arang campuran cangkang bintaro dan tempurung kelapa, menganalisis pengaruh antar faktor, dan menentukan harga pokok produksi briket arang. Variabel faktor yang dianalisis yaitu konsentrasi arang cangkang bintaro dalam campuran (X1) 30, 40, dan 50% , suhu karbonisasi (X2) 350, 400, dan 450 0C , dan konsentrasi perekat tapioka (X3) 3, 4, dan 5%. Penelitian ini menggunakan Central Composite Design (CCD) dengan variabel respon yaitu kadar air, kadar zat menguap, kadar abu, dan nilai kalor. Pengujian tambahan yang dilakukan yaitu kerapatan, keteguhan tekan, dan kadar karbon terikat. Solusi optimum yang direkomendasikan oleh program Design Expert 7.0.0 untuk keempat respon tersebut adalah konsentrasi arang cangkang bintaro 37.6%, suhu karbonisasi 430 0C, dan konsentrasi perekat tapioka 3.4% dengan nilai desirability 0.924. Hasil yang diperoleh yaitu nilai kerapatan 0.55 g/cm3, keteguhan tekan 2.28 kg/cm2, kadar air 1.09%, kadar zat menguap 28.31%, kadar abu 5.87%, kadar karbon terikat 65.82%, dan nilai kalor 6835 kal/g. Harga pokok produksi briket arang adalah Rp 27 923 per kg.