Maskulinisasi Ikan Cupang Betta splendens dengan Ekstrak Tanaman Purwoceng Pimpinella alpina Melalui Perendaman Artemia
Abstract
Ikan cupang Betta splendens jantan memiliki keindahan warna serta sifat yang agresif sehingga banyak diminati dan memiliki harga jual yang lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penggunaan ekstrak tanaman purwoceng dengan teknik perendaman artemia pada maskulinisasi ikan cupang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dosis ekstrak tanaman purwoceng (20, 40, dan 60 mg/L), perlakuan 17α-methyltestosterone (MT) 500 μg/L dan kontrol dengan masing-masing tiga ulangan setiap perlakuan. Artemia bervolume 100 mL diperkaya selama 24 jam melalui perendaman dan diberikan pada larva sejak berumur 4 hari setelah penetasan hingga 40 hari. Jenis kelamin ikan yang telah berumur 2 bulan diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak tanaman purwoceng 20 mg/L memberikan nisbah kelamin jantan (75,00%) dan kelangsungan hidup (86,67%) tertinggi bila dibandingkan dengan kontrol (40,00 % dan 77,78%) dan perlakuan dengan 17-α methyltestosterone (MT) 500 μg/L (62,50% dan 46,67%). Dengan demikian, ekstrak tanaman purwoceng dapat digunakan untuk maskulinisasi ikan cupang melalui perendaman artemia dengan dosis terbaik adalah 20 mg/L yang membuat nisbah kelamin jantan ikan cupang lebih tinggi dari kontrol.