Karakter Fisiologi Merremia peltata (L.) Merrill Asal Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung
View/ Open
Date
2014Author
Mardiati, Yuke
Triadiati
Tjitrosoedirdjo, Soekisman
Metadata
Show full item recordAbstract
Merremia peltata menginvasi Wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Propinsi Lampung lebih dari 7000 ha. Invasi ini menurunkan dan mengganggu satwa yang dilindungi seperti harimau, gajah, dan badak sumatera. Adanya invasi M. peltata juga mampu mengubah struktur dan komposisi spesies dalam ekosistem alami. Spesies lain menjadi tidak mampu bersaing dengan M. peltata, keanekaragaman hayati di daerah tersebut menurun, dan akhirnya terancam kepunahan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai karakter fisiologi M. peltata (L.) Merrill asal TNBBS, Lampung yang menunjang keberhasilannya untuk menginvasi suatu ekosistem. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terpisah yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama (petak utama) adalah naungan paranet terdiri dari 3 taraf yaitu naungan paranet 0 %, 55 %, dan 90 %. Faktor kedua (anak petak) adalah jenis tanaman terdiri dari 3 taraf yaitu Merremia peltata, Mikania micrantha, dan Ipomoea batatas. Percobaan diulang sebanyak tiga kali. Perbanyakan M. peltata berhasil dilakukan dengan biji. Setelah bibit M. peltata memiliki tinggi 29.5 cm kemudian bibit diadaptasikan selama 3 minggu dalam media tanam. Selanjutnya diberi perlakuan naungan paranet. Parameter yang diamati meliputi laju fiksasi karbon atau carbon fixation rate (CFR), laju pertumbuhan relatif atau relative growth rate (RGR), nisbah bobot daun atau leaf weight ratio (LWR), luas daun spesifik atau specific leaf area (SLA), nisbah luas daun atau leaf area ratio (LAR), laju asimilasi bersih atau net assimilation rate (NAR), nitrogen daun (N daun), dan efisiensi penggunaan nitrogen fotosintesis atau Photosynthetics nitrogen use efficiency (PNUE). Pengukuran dan pengambilan data dilakukan pada 0 dan 90 hari setelah perlakuan. Carbon fixation rate (CFR), RGR, LWR, NAR, N daun, dan PNUE M. peltata meningkat seiring dengan menurunnya naungan atau intensitas cahaya tinggi. Relative growth rate M. peltata pada naungan 0 % dan 55 % (intensitas cahaya tinggi dan sedang) terjadi karena ada kontribusi nilai NAR dan LAR yang tinggi. Nilai NAR dan LAR M. peltata berada diantara M. micrantha dan I. batatas. Hasil ini menunjukkan bahwa RGR M. peltata dipengaruhi dan dikontribusi oleh indeks fisiologis dan morfologis yang tinggi. PNUE M. peltata tidak berbeda dengan M. micrantha di naungan 0 % yang menunjukkan bahwa hara dan fotosintat dialokasikan lebih banyak untuk sintesis daun. Kondisi ini memberi peluang M. peltata untuk menjadi invasif. Leaf area ratio yang tinggi pada perlakuan naungan sedang disebabkan karena adanya alokasi hara dan fotosintat ke daun sehingga sintesis daun menjadi tinggi. Relative growth rate (RGR), NAR, dan PNUE M. peltata tertinggi di antara spesies yang diuji pada naungan 90 % (intensitas cahaya rendah). Hasil ini menunjukkan bahwa indeks fisiologis M. peltata yang tinggi, alokasi hara dan fotosintat yang cukup untuk daun, dan sintesis daun-daun yang lebar dan tipis untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar, semuanya mempengaruhi RGR.