Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri dari Bakteri Endofit Tanaman Sirih Hijau (Piper betle L.).
View/ Open
Date
2014Author
Purwanto, Ukhradiya Magharaniq Safira
Bintang, Maria
Pasaribu, Fachriyan H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu penyebab terjadinya peningkatan kasus infeksi di Indonesia adalah adanya resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik. Karena itu, pencarian dan penelusuran jenis dan sumber senyawa antibiotik baru, khususnya antibakteri, menjadi perlu dilakukan. Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup bersimbiosis dengan tanaman. Beberapa spesies bakteri endofit telah diteliti memiliki kemampuan menghasilkan senyawa bioaktif, salah satunya antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi isolat bakteri endofit dari tanaman sirih hijau (Piper betle L.) yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri sekaligus mengidentifikasi senyawa antibakteri yang dihasilkan isolat tersebut. Isolasi bakteri endofit dilakukan terhadap tanaman sirih hijau dalam kondisi segar dengan metode sterilisasi permukaan. Isolat yang diperoleh berjumlah 14 isolat, 1 isolat berasal dari akar, 6 berasal dari batang dan 7 berasal dari daun. Isolat-isolat tersebut diuji secara langsung terhadap 4 bakteri patogen, yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Bacillus cereus, dan Salmonella enteritidis. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh isolat dengan kode BS1 sebagai isolat yang mampu menghambat bakteri patogen paling banyak (ditandai dengan terbentuknya zona hambat). Identifikasi molekuler isolat BS1 dilakukan berdasarkan marka 16S rRNA dan dianalisis menggunakan program BLAST (Basic Local Alignment Search Tool). Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwa isolat BS1 memiliki persentase kemiripan (identitiy) sebesar 94% dengan genus Pseudomonas sp. Isolat BS1 difermentasi dalam media nutrient broth (NB) selama 48 jam. Supernatan hasil fermentasi dipisahkan untuk kemudian diekstraksi. Ekstraksi senyawa antibakteri hasil fermentasi isolat BS1 dilakukan dengan kloroform (1:1) (v/v) menggunakan corong pisah. Hasil pengujian ekstrak kloroform terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan terbentuknya zona hambat. Analisis senyawa dalam ekstrak kloroform BS1 menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa senyawa antibakteri yang dihasilkan isolat BS1 tersebut adalah 1-methyl-2,4-Imidazolidinedione dan piperazine.