Evaluasi Sifat Fisik dan Kimia Fraksinasi Bungkil Inti Sawit
Abstract
Pemanfaatan BIS pada pakan ternak unggas belum seefektif pada ternak ruminansia. Hal ini disebabkan oleh tingginya serat kasar yang terkandung di dalam BIS. Batok yang terdapat dalam BIS menyebabkan proses penyerapan menjadi rendah. Masalah ini perlu ditangani dengan melakukan metode pemisahan batok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi serta mengetahui sifat fisik dan kimia bungkil inti sawit hasil fraksinasi setelah penggilingan dan penyaringan 100 mash serta membandingkan kualitas bungkil inti sawit (BIS) pada daerah yang berbeda. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, dengan perlakuan BIS P1 (tidak digiling) dan P2 (digiling). Peubah yang diukur adalah komposisi kimia, berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, sudut tumpukan, dan daya ambang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggilingan dan penyaringan tidak memperbaiki komposisi kimia BIS. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan penggilingan dan penyaringan tidak dapat memperbaiki kandungan nutrient BIS asal Lampung dan Kalimantan namun memperbaiki kualitas fisik.