Karakterisasi dan Uji Kepekaan terhadap Antibiotik Isolat Bakteri Staphylococcus aureus diisolasi dari Sapi Mastitis Subklinis
View/ Open
Date
2014Author
Qolbaini, Evi Nur
Artika, I Made
Safari, Dodi
Metadata
Show full item recordAbstract
Mastitis subklinis merupakan infeksi pada ambing yang tidak disertai dengan gejala klinis. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab mastitis. Identifikasi bakteri Staphylococcus aureus penyebab mastitis subklinis biasanya dilakukan secara fenotipik. Namun, belum mampu mengidentifikasi S.aureus hingga tingkat spesies. Bakteri S.aureus memiliki gen nuc mengkodekan produksi Tnase (Thermonuclease) yang memiliki sekuen spesifik dan amplifikasi gen nuc memiliki potensi yang cepat untuk mendeteksi infeksi S.aureus menggunakan metode PCR, sehingga bakteri S.aureus dapat teridentifikasi hingga tingkat spesies dibandingkan dengan identifikasi secara fenotipik. Identifikasi secara tepat pada S.aureus berhubungan dengan terapi antibiotik yang diberikan pada sapi mastitis subklinis. Namun penggunaan antibiotik β-laktam terkendala oleh resistansi antibiotik β-laktam yang dikenal dengan MRSA (Methicillin Resistant of Staphylococcus aureus) dan regulasinya dikendalikan oleh gen mecA. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi secara fenotipik dan genotipik terhadap bakteri penyebab infeksi mastitis subklinis, melakukan uji kepekaan antibiotik terhadap bakteri S.aureus penyebab mastitis subklinis, serta mendeteksi adanya gen mecA yang menyandikan MRSA sebagai indikator penyebab resistansi antibiotik β-laktam. Sampel susu sapi mastitis subklinis diambil di kawasan usaha peternak (KUNAK) Cibungbulang Bogor, sebanyak 102 sampel susu sapi. Uji CMT (California Mastitis Test) dilakukan sebagai identifikasi dini adanya penyakit mastitis subklinis. Sampel susu yang diambil, dikultur dalam media agar darah dan diidentifikasi secara fenotipik melalui pewarnaan Gram, uji katalase, dan uji oksidase. Identifikasi secara genotipik dilakukan dengan PCR sebagai konfirmasi adanya gen nuc. Isolat yang positif ditemukan gen nuc dinyatakan sebagai bakteri S.aureus dan selanjutnya dilakukan uji kepekaan antibiotik. Antibiotik yang digunakan diantaranya tetrasiklin, oksasilin, gentamisin, eritromisin, kloramfenikol, sefoksitin, trimetrtoprim-sulfametoksazol. Isolat yang resistan terhadap antibiotik oksasilin dan sefoksitin dilakukan konfirmasi dengan PCR untuk mengetahui adanya gen mecA. Hasil identifikasi secara fenotipik melalui pewarnaan Gram dan uji biokimia, didapatkan 72% yang memiliki karakteristik Gram positif, koloni menyerupai anggur, berbentuk bulat, tidak berspora, katalase positif, dan oksidase negatif. Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi secara genotipik melalui gen nuc didapatkan 48% yang dinyatakan positif bakteri S.aureus. Semua isolat bakteri S.aureus penyebab mastitis subklinis sensitif terhadap antibiotik tetrasiklin, gentamisin, kloramfenikol, eritromisin, dan trimetoprim-sulfametoksazol, sedangkan 22.5% dinyatakan resistan terhadap β-laktam (sefoksitin dan oksasilin) dan ditemukan adanya gen mecA.