Potensi Ekstrak Bakteri Laut yang Berasosiasi dengan Spons sebagai Antikanker dan Antioksidan
View/ Open
Date
2014Author
Utami, Annisa Wulan Agus
Wahyudi, Aris Tri
Batubara, Irmanida
Metadata
Show full item recordAbstract
Kanker merupakan penyakit paling mematikan kedua di dunia setelah penyakit jantung. Kanker disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali sehingga dapat mengganggu bentuk dan fungsi jaringan sel lainnya. Salah satu penyebab kanker ialah radikal bebas yang menyebabkan stres oksiidatif pada tubuh manusia. Antioksidan berperan penting bagi tubuh manusia dalam menetralisir radikal bebas yang mengakibatkan penyakit degeneratif termasuk kanker. Jumlah penderita kanker di dunia terus meningkat, saat ini jumlahnya meningkat sekitar 7 juta penderita kanker dari tahun sebelumnya. Menurut WHO, di Indonesia terjadi sebanyak 165 kasus kanker dalam 100 000 penduduk. Kanker leher rahim merupakan salah satu penyebab utama kematian wanita yang berhubungan dengan kanker. Kanker leher rahim menyebabkan 270 000 kematian setiap tahunnya. Sekitar 85% kasus kanker leher rahim terjadi di negara-negara berkembang. Produk bahan bioaktif yang berasal dari spons telah diteliti memiliki potensi sebagai antikanker dan antioksidan. Namun, pemanfaatan spons sebagai sumber bahan bioaktif tidak efektif karena memerlukan biomassa yang cukup besar dan waktu budidaya yang lama. Isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons merupakan strategi yang dapat digunakan untuk memproduksi berbagai bahan bioaktif dalam jumlah besar melalui produksi pengkulturan mikroba. Mikroorganisme yang berpotensi menghasilkan bahan bioaktif dicirikan dengan adanya gen penyandi enzim poliketid sintase (PKS) dan nonribosomal poliketid sintase (NRPS) yang dapat dideteksi melalui analisis keberadaan fragmen DNA penyandi domain ketosintase (KS) dan domain adenilase (A). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menentukan potensi ekstrak dari bakteri laut yang berasosiasi dengan spons sebagai antikanker dan antioksidan serta mendeteksi keberadaan gen penyandi senyawa bioaktif dari bakteri laut yang berasosiasi dengan spons. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dimulai dengan ekstraksi bahan bioaktif, pengujian kandungan kimia, uji antikanker dengan menggunakan metode MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide), uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil) dan metode CUPRAC (Cupric Ion Reducing Antioxidant Capacity), serta deteksi gen yang berperan dalam sintesis senyawa bioaktif dari bakteri yang berasosiasi dengan spons dengan cara amplifikasi domain KS dan domain A menggunakan teknik PCR. Bakteri yang berasosiasi dengan spons yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SAB E-31, SAB E-35, SAB E-38, SAB E-40, SAB E-41, SAB E-57, HAL-08, dan HAL-20 yang merupakan bakteri yang berasosiasi dengan spons Jaspis sp. dan Haliclona sp. Ekstrak dari bakteri laut yang berasosiasi dengan spons memiliki potensi sebagai antikanker dan antioksidan. Ekstraksi bahan bioaktif yang berasal dari bakteri diekstrak menggunakan pelarut etil asetat. Rendemen ekstrak etil asetat senyawa bioaktif yang berasal dari bakteri menghasilkan jumlah rendemen 0.01% hingga 0.03%. Ekstrak bakteri yang berasosiasi dengan spons memiliki kandungan flavonoid, alkaloid, dan triterpenoid. Selain itu ekstrak bakteri SAB E-38 dan SAB E-41 juga memiliki kandungan steroid. Senyawa dari golongan flavonoid, alkaloid, dan terpenoid telah diteliti memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antikanker. Ekstrak yang memiliki aktivitas antikanker dengan nilai IC50 terbaik dan yang memiliki nilai aktivitas tertinggi dalam meredam radikal bebas DPPH yaitu ekstrak bakteri SAB E-40. Nilai IC50 ekstrak bakteri SAB E-40 yaitu 234.59 μg mL-1 dengan aktivitas peredaman radikal bebas DPPH pada konsentrasi 100 μg mL-1 dan 200 μg mL-1 yaitu 10.09% dan 19.34%. Ekstrak yang memiliki nilai kapasitas antioksidan tertinggi adalah ekstrak bakteri HAL-08 sebesar 649.92 μmol troloks/g ekstrak. Isolat HAL-08 dan HAL-20 terdeteksi memiliki DNA penyandi domain KS dan domain A dengan ukuran untuk domain KS yaitu 700 pasang basa dan domain A yaitu 1000 pasang basa. Berdasarkan analisis bioinformatika sekuen fragmen DNA penyandi domain ketosintase menunjukkan isolat HAL-8 dan HAL-20 memiliki tingkat homologi masing-masing sebesar 91% dan 99% dengan sekuen hybrid PKS/NRPS dari kluster gen PKS Bacillus subtilis. Tingkat homologi pada sekuen domain A isolat HAL-08 dan HAL-20 memiliki homologi masing-masing sebesar 51% dan 99% dengan domain adenilase dari kluster gen NRPS Bacillus subtilis.