Validasi Metode Analisis Beta Karoten Dengan HPLC-MWD pada Matriks Sampel Minyak Sawit
Date
2014-02-11Author
Hanifah Nuryani Lioe, Hanifah Nuryani Lioe
Siti Warnasih, Siti Warnasih
Sutanto, Sutanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Metode analisis beta karoten menurut AOAC OM No. 970.64 tahun 1999 telah dimodifikasi dari penentuan menggunakan spektrofotometer menjadi penentuan menggunakan instrumen HPLC-MWD dengan metode persiapan sampel yang hampir sama. Metode analisis yang dimodifikasi tersebut divalidasi dalam penelitian ini dengan menggunakan sampel minyak sawit. Validasi meliputi uji unjuk kerja instrumen dengan menggunakan larutan standar beta karoten 10 μg/mL (meliputi presisi, linearitas, limit deteksi/LOD dan limit kuantifikasi/LOQ instrumen), uji metode analisis dengan parameter akurasi, presisi (ripitabilitas dan intralab reprodusibilitas), linearitas dan limit deteksi metode. Dalam tahap preparasi sampel, minyak sawit disaponififikasi dengan KOH-metanol 10% kemudian diekstrak beta karotennya dengan solven petroleum eter. Penentuan dengan HPLC-MWD yang diset pada panjang gelombang 452 nm dilakukan setelah hasil ekstraksi dikeringkan dengan gas nitrogen dan kemudian dilarutkan dalam solven fase gerak HPLC (asetonitril 65% + isopropanol 35%) tepat 1 mL. Unjuk kerja instrumen menunjukkan presisi kromatografi yang memenuhi ketentuan JECFA (2006) yaitu kurang dari 2,0%, linearitas instrumen dengan koefisien determinasi R2 0,999, serta LOD dan LOQ instrumen masing-masing 0,39 dan 1,30 μg/mL. Validasi metode analisis dengan menggunakan matriks sampel mempunyai akurasi 90-91 % dan presisi 4,2 - 5,3% pada kisaran konsentrasi beta karoten 150 - 900 μg/g minyak sawit. Linearitas metode analisis menunjukkan koefisien determinasi R2 lebih dari 0,990 pada kisaran konsentrasi tersebut dengan limit deteksi metode 7,2 μg/g sampel. Uji intralab reprodusibilitas menunjukkan nilai 3,0%, hasil ini memenuhi kriteria keberterimaan AOAC PVM (1993).
Collections
- Proceedings [2790]