Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Mulia PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2.
Abstract
Perkembangan industri jasa keuangan di Indonesia bertumbuh sangat pesat. Berbagai produk keuangan banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah (BUMN), swasta nasional, maupun swasta asing. Hal ini membuat persaingan bisnis di bidang jasa keuangan semakin ketat tak terkecuali dalam hal jasa gadai maupun bisnis penjualan emas (logam mulia). Pada tahun 2013 ini beberapa bank syariah telah melakukan bisnis jasa gadai dan penjualan logam mulia, seperti Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Danamon Syariah, dan lain sebagainya. Dalam menghadapi persaingan bisnis tersebut diperlukan strategi promosi yang tepat. Strategi promosi harus memperhitungkan kesesuain antara biaya yang dikeluarkan untuk melakukan promosi dangan hasil yang didapatkan. Agar setiap aktivitas promosi yang dilakukan efektif dan efisien, maka diperlukan kajian terhadap pengeluaran biaya promosi sehingga setiap aktivitas promosi yang dilakukan dapat meningkatkan penjualan produk. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar atau signifikan promosi berpengaruh terhadap tingkat penjualan produk mulia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aktivitas promosi produk mulia, mengidentifikasi pengaruh promosi terhadap tingkat penjualan produk mulia, dan merekomendasikan alternatif strategi promosi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda (melihat hubungan dua variabel independen dan variabel dependen), uji F (pengaruh promosi secara simultan), dan uji t (Pengaruh promosi secara parsial). Berdasarkan program promosi yang dilakukan Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 terbagi dalam dua jenis promosi, yaitu promosi above the line (ATL) dan promosi below the line (BTL). Hasil analisis regresi linier berganda pengaruh promosi ATL dan BTL terhadap penjualan produk mulia didapatkan persamaan : Y= 635,555 + 0,48 X1 + 0,28 X2. Hasil Uji F untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap penjualan secara simultan dengan nilai signifikansi f hitung 0,038 < 0,05 (nilai alpha yang ditentukan). Sedangkan hasil uji t untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap penjualan secara parsial hanya X1 yang memiliki pengaruh terhadap Y atau hanya promosi ATL saja yang berpengaruh terhadap penjualan produk mulia dengan nilai signifikansi t hitung 0,019 < 0,05 (nilai alpha). Agar pengujian analisis dianggap layak, maka dilakukan uji asumsi klasik dengan melakukan uji multikolinieritas dan uji heteroskesdastisitas. Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki kemiripan atau tidak ada korelasi yang kuat antar variabel independen tersebut dengan nilai Tolerance 0,977 dan VIF 1,024. Sedangkan hasil uji heteroskesdastisitas menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Berdasarkan kedua uji tersebut, model regresi layak untuk digunakan dalam penelitian.
Collections
- UT - Management [3455]