Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Learning Organization pada PT Pupuk Kujang Cikampek
Abstract
Pemimpin adalah tokoh utama yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan keterpurukan suatu perusahaan. Oleh karena itu, pemimpin pun bertanggung jawab terhadap peningkatan produktivitas perusahaannya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya, pemimpin perlu berinteraksi dengan bawahan agar dapat memberdayakannya. Cara pemimpin untuk berinteraksi dengan bawahannya, disebut gaya kepemimpinan. Persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi menuntut setiap pemimpin untuk mendorong perusahaannya agar dapat beradaptasi sehingga perusahaan tersebut memiliki kemampuan dan daya saing. Cara agar PT Pupuk Kujang Cikampek dapat beradaptasi, salah satunya dengan mewujudkan learning organization pada perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi PT Pupuk Kujang Cikampek untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif. Karena gaya kepemimpinan diduga dapat mendukung PT Pupuk Kujang Cikampek menjadi learning organization. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin pada PT Pupuk Kujang Cikampek, (2) Menganalisis gambaran umum learning organization yang ada pada PT Pupuk Kujang Cikampek, dan (3) Menganalisis seberapa besar hubungan gaya kepemimpinan terhadap learning organization pada PT Pupuk Kujang Cikampek. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode judgment sampling. Uji validitas kuesioner dilakukan dengan teknik Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis intepretasi, dan metode structural equation modeling. Pengolahan data dibantu dengan Microsoft Excel 2007, SPSS 17.0 for Window, dan Lisrel 8.30. Berdasarkan hasil penelitian, nilai t-hitung model pengaruh gaya kepemimpinan terhadap learning organization sebesar 4,71, lebih besar dari t-tabel yang disyaratkan yaitu 1,96 sehingga antar variabel memiliki hubungan yang kuat. Koefisien lintas model yang dimiliki pun bernilai positif yaitu sebesar 0,71 sehingga antar variabel memiliki hubungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin efektif gaya kepemimpinan yang ada di perusahaan maka semakin kuat learning organization yang tertanam. Disamping terdapat hubungan yang kuat dan positif antara gaya kepemimpinan dan learning organization, penelitian ini pun menemukan indikator-indikator yang mempengaruhi learning organization. Indikator tersebut meliputi indikator dari variabel gaya kepemimpinan, yaitu selling, participating dan delegating serta indikator learning organization yang meliputi dinamika pembelajaran, transformasi organisasi, pemberdayaan karyawan, pengelolaan pengetahun, dan penerapan teknologi. Namun terdapat satu indikator gaya kepemimpinan yang berpengaruh negatif terhadap learning organization. Indikator tersebut adalah gaya kepemimpinan telling.
Collections
- UT - Management [3354]