Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard pada Lembaga Pendidikan Xtion My Creative Station Bogor.
Abstract
Dewasa ini, perkembangan pendidikan di Indonesia relatif meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lembaga-lembaga pendidikan yang menawarkan sistem pembelajaran dengan berbagai metode baru. Metode pembelajaran saat ini, mengedepankan teknik pembelajaran dengan mengetahui potensi anak. Oleh sebab itu, lembaga pendidikan saat ini tidak hanya menawarkan pendidikan formal, tetapi ikut menawarkan pendidikan non-formal. Kompetisi di kalangan lembaga pendidikan non-formal, menuntut lembaga tersebut untuk responsif dan kreatif dengan menawarkan berbagai produk jasa pengajaran dengan jaminan dan kelebihan masing-masing. Disamping itu, lembaga pendidikan non-formal tersebut harus terus menyusun strategi-strategi untuk mengembangkan usahanya agar dapat meningkatkan eksistensi dan daya jual produk jasa di kalangan masyarakat. Pengukuran kinerja perusahaan yang perlu ditetapkan oleh lembaga-lembaga pendidikan non-formal bukan hanya dari sisi tingginya kinerja pemasaran, melainkan ikut melakukan perubahan dari sisi kinerja seluruh manajemen. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja baik berupa aset keuangan maupun aset non-keuangan adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard ini menerjemahkan visi, misi dan strategi kedalam ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan yang terukur. Balanced Scorcard diukur dan dilihat dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. (1) Tujuan penelitian ini adalah Merancang peta strategi Balanced Scorecard yang sesuai dengan visi, misi Xtion My Creative Station Bogor. (2) Mengidentifikasi indikator hasil dan indikator pemicu kinerja yang dimiliki Xtion My Creative Station Bogor dalam menjalankan bisnisnya (3) Menentukan prioritas strategi yang tepat untuk diimplementasikan oleh Xtion My Creative Station Bogor dalam pengembangan bisnisnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pairwise Comparison. Pairwise Comparison yaitu metode perbandingan berpasangan untuk menilai prioritas suatu elemen terhadap elemen lainnya yang bertujuan untuk menentukan sasaran strategi yang perlu dilaksanakan terlebih dahulu, sehingga mendapatkan strategi yang tepat dan optimal bagi kemajuan perusahaan. Proses penyusunan hirarki, penilaian kerja dan penentuan prioritas dengan menggunakan Pairwise Comparison tersusun dalam kuesioner. Kuesioner tersebut diberikan kepada responden yang dianggap ahli dan mengetahui kondisi perusahaan yaitu para Komisaris, Direktur Operasional, Manajer Operasional, dan Manajer Pemasaran. Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Xtion My Creative Station Bogor, maka pihak manajemen perusahaan menetapkan beberapa sasaran strategi. Sasaran strategi pada perspektif keuangan adalah efisiensi biaya operasional dan peningkatan penerimaan. Sasaran strategi pada perspektif pelanggan yaitu meningkatkan jumlah siswa dan membangunan kemitraan dengan siswa atau orang tua siswa. Sasaran strategi pada perspektif proses bisnis internal adalah meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan efektivitas operasional. Untuk sasaran strategi pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan, dan meningkatkan profesionalisme karyawan. Hasil pembobotan berpasangan dengan menggunakan metode AHP, berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap perusahaan, perspektif pelanggan menduduki prioritas utama dengan bobot 51,99%, diurutan kedua perspektif proses bisnis internal sebesar 30,28%, dan ketiga adalah perspektif keuangan dengan bobot 10,63%, serta prioritas terakhir adalah perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan bobot 7,09%. Berdasarkan hasil pembobotan secara vertikal terhadap sasaran-sasaran strategi. Sasaran strategi meningkatkan jumlah siswa menjadi prioritas utama dengan bobot mencapai 36,99%, diurutan kedua adalah meningkatkan kualitas layanan dengan bobot mencapai 25,58%. Kemudian diurutan ketiga adalah membangun kemitraan dengan siswa atau orang tua siswa dengan bobot 15,00%. Selanjutnya untuk sasaran strategi peningkatan penerimaan 8,42%, meningkatkan efektivitas operasional 4,71%, meningkatkan profesionalisme karyawan 4,57%, meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan 2,52%, dan efisiensi biaya operasional sebesar 2,21%.
Collections
- UT - Management [3354]