Pengaruh inflasi, suku bunga, nilai tukar dan PDB terhadap perubahan tingkat pengembalain saham perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia
Abstract
Pada tahun 2007-2008 terjadi krisis finansial yang berdampak pada ambruknya beberapa perusahaan besar di dunia keuangan seperti Lehmann brothers, Merill Lynch, AIG serta beberapa perusahaan besar lain di seluruh dunia. Krisis ini diawali oleh persoalan kredit macet beresiko tinggi di sektor perumahan (subprime mortgages), yang pada hitungan bulan menjalar menjadi krisis ekonomi global yang melanda seluruh dunia. Pada masa krisis ini juga terjadi perubahan yang menarik pada faktor makroekonomi Indonesia yaitu peningkatan inflasi, naiknya suku bunga, melemahnya nilai tukar, dan berkurangnya produk domestik bruto. Ditemui pula perubahan pada harga saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan produk domestik bruto terhadap return investasi saham pada pasar modal di Indonesia. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder bulanan periode Januari 2008 hingga Desember 2011 yang meliputi data inflasi dan Produk Domestik Bruto diambil dari indikator ekonomi Badan Pusat Statistik. Data mengenai tingkat suku bunga dan nilai tukar diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia diterbitkan oleh Bank Indonesia. Data Saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia diperoleh dari www.finance.yahoo.com. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan software Microsoft Excel, Eviews dan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 17,2 % informasi Return dapat dijelaskan oleh empat faktor makroekonomi yaitu Inflasi, Suku bunga, Nilai tukar dan PDB. Sisanya sebesar 82,8% dijelaskan oleh faktor eksternal diluar model dengan empat variabel tersebut. Secara parsial dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,009%. Kecenderungan investor untuk menabung yang tinggi pada saat suku bunga mengalami kenaikan menyebabkan kelesuan pada pasar modal. Inflasi tidak signifikan berpengaruh disebabkan nilai rata rata inflasi pada periode penelitian masih dapat diterima pasar yaitu 0,50875. PDB ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan memperhatikan faktor pemerataan kesejahteraan masyarakat, PDB yang dinilai belum tentu dapat mencerminkan perkembangan investasi di pasar modal. Faktor nilai tukar juga tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham disebabkan dalam memperoleh return, investor kurang memperhatikan nilai tukar dalam berinvestasi.
Collections
- UT - Management [3354]