Uji Kualitas Fisik Pellet Berbasis Jerami Jagung Sebagai Pakan Sumber Serat untuk Ternak Ruminansia
Abstract
Pemanfaatan produk samping (by product) tanaman jagung seperti jerami jagung yang tersedia secara melimpah dapat menjadi alternatif bahan baku pakan pengganti hijauan yang ketersediaannya saat ini sudah semakin terbatas. Namun, jerami jagung memiliki keterbatasan yaitu, kandungan zat makanan yang rendah, kecernaan yang rendah serta bersifat bulky (voluminous) sehingga tidak efisien jika diangkut ke daerah lain. Untuk meningkatkan nilai zat makanan jerami jagung tersebut dapat dicampur dengan bahan pakan lain sebagai sumber protein dan energi seperti leguminosa dan jagung. Salah satu leguminosa yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki produksi tinggi adalah legum Indigofera sp. selain lebih efisien, pellet lebih mudah dalam penanganan (handling) dan transportasi. Untuk menghasilkan pakan bentuk pellet, maka kajian tentang sifat-sifat fisik bahan sangat diperlukan seperti kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, sudut tumpukan, dan laju alir. Sementara itu, untuk mengevaluasi kualitas fisik pellet dapat diukur dari pellet durability index (PDI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik bahan baku pellet dan mengetahui pengaruh komposisi bahan baku pellet dan ukuran die terhadap kualitas fisik pellet. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan model 4 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor A merupakan komposisi bahan pellet dengan perlakuan A1 (100% jerami jagung), A2 ( 75% jerami jagung + 20% Indigofera Sp. + 5 % jagung giling), A3 ( 75% jerami jagung + 15% Indigofera Sp. + 10 % jagung giling), A4 ( 75% jerami jagung + 10% Indigofera Sp. + 15 % jagung giling), dan faktor B adalah ukuran die yaitu 5 dan 8 mm. Peubah yang diamati adalah kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, sudut tumpukan, laju alir, dan pellet durability index (PDI). Data analisa menggunakan ANOVA, apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan menggunakan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1993).