Performa, Persentase Karkas, Lemak Abdominal, dan Organ Dalam Ayam Broiler yang Diberi Ransum dengan Penambahan Prebiotik dari Tongkol Jagung
Abstract
Kesadaran masyarakat akan produk peternakan yang aman dan sehat yaitu produk peternakan yang bebas dari residu obat-obatan dan bebas dari patogen menyebabkan perlunya dicari bahan alternatif pengganti obat-obatan tersebut. Produksi ayam broiler tidak terlepas dari penggunaan antibiotik sebagai obat maupun sebagai pemacu pertumbuhan, padahal penggunaan antibiotik yang kurang terkontrol akan meninggalkan residu dan menyebabkan mikroba patogen menjadi resisten terhadap antibiotik. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan antibiotik dalam melawan patogen adalah penggunaan prebiotik. Prebiotik merupakan zat makanan yang tidak bisa dicerna oleh enzim pencernaan tetapi secara spesifik dapat merangsang pertumbuhan bakteri menguntungkan sehingga bakteri patogen tidak dapat berkembang secara optimal di dalam saluran pencernaan. Prebiotik dapat diproduksi dari bahan sumber serat yang berasal dari limbah pertanian seperti tongkol jagung. Tongkol jagung mengandung selulosa dan xylan yang tinggi dan berpotensi digunakan sebagai sumber prebiotik karena jumlahnya yang banyak, mudah didapat, dan tersedia sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dan efektivitas pemberian prebiotik dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pakan serta pengaruhnya terhadap performa, karkas, lemak abdominal, dan organ dalam ayam broiler. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, mortalitas, persentase karkas, persentase lemak abdominal, dan persentase organ dalam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 3x2 yang terdiri dari dua faktor. Faktor 1 terdiri dari tiga perlakuan pakan yaitu ransum starter, ransum starter + 2,5% prebiotik, dan ransum starter + 0,01% bambermycin dan faktor 2 terdiri dari dua perlakuan yaitu tanpa infeksi E. coli dan dengan infeksi E. coli, sebanyak lima ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan di antara perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan (Steel dan Torrie,1993).