Kemampuan Serap Rumput Laut Gracilaria sp. terhadap Nitrogen Hasil Buangan Limbah Budidaya Udang Windu Penaeus monodon dalam Sistem Polikultur
View/ Open
Date
2013Author
Akhrari, Hedra
Effendi, Irzal
Sulistiani, Erina
Metadata
Show full item recordAbstract
Polyculture system is one of aquaculture production system that maintained two commodity or more in one some container. To increase the seaweed Gracilaria sp. and tiger shrimp Penaeus monodon production can be applied with developing the polyculture system. The goal of research is to assess a capability of seaweed Gracilaria sp. to absorb ammonia, nitrite and nitrate as disposal of Penaeus monodon in polyculture system. The research used a randomized design, on the stocking density of Penaeus monodon within treatment 0, 8, 16 and 24 ind/0.27 m2. During the research, culture container weren’t replaced for ensure that the Peneaus monodon excretion weren’t wasted. The result show that the highest absorption of N (nitrogen disposal) on 16 ind/0,27 m2 with 0.266 (μmol/g)x103/days within daily growth rated 2.63 percent. On this treatment, that shown the high value of disposal absorbed equal within the seaweed growth rated. The result shown that, seaweed has ability to removed ammonia, nitrite and nitrate concentrations amount 61.08, 58.68 up to 62.04 percent. During conducted research, seaweed shown abilities to maintained the ammonia concentration amount 0.006-0.028 mg/L and the nitrate 0.001-0.012 mg/L which is a good condition and proper to tiger shrimp culture. Polikultur merupakan salah satu sistem produksi budidaya yang memelihara dua atau lebih organisme dalam satu wadah budidaya. Untuk meningkatkan produksi rumput laut Gracilaria sp. dan udang windu Penaeus monodon dapat diterapkan dengan pengembangan sistem polikultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan serap rumput laut terhadap amoniak, nitrit, dan nitrat hasil buangan limbah budidaya udang windu dalam sistem polikultur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan padat penebaran udang windu 0, 8, 16 dan 24 ekor/0,27 m2 + 30 g/0,27 m2 rumput laut. Media air tidak dilakukan pergantian selama penelitian untuk memastikan tidak adanya limbah udang windu yang terbuang. Hasil penelitian menunjukkan penyerapan N tertinggi terjadi pada perlakuan 16 ekor/0,27 m2 sebesar 0,266 (µmol/g)x103/hari dengan peningkatan laju pertumbuhan harian sebesar 2,63%. Semakin besar penyerapan N limbah budidaya udang maka laju pertumbuhan rumput laut akan semakin tinggi. Hasil penelitian menunjukkan rumput laut dapat menghilangkan konsentrasi amoniak, nitrit, dan nitrat sebesar 61,08, 58,68, dan 62,04%. Selama penelitian rumput laut dapat menjaga kisaran konsentrasi amoniak sebesar 0,006-0,028 mg/L dan nitrit 0,001-0,012 mg/L yang masih dalam kondisi baik untuk budidaya udang windu.