Kecernaan Nutrien dan Neraca Nitrogen Sapi Peranakan Ongole yang Mendapat Pakan Blok Mengandung Ekstrak Metanol Lerak (Sapindus rarak)
Abstract
Kecernaan pakan pada ruminansia sangat dipengaruhi oleh populasi mikroba yang ada di dalam rumen terutama protozoa dan bakteri. Protozoa mempunyai sifat memangsa bakteri oleh karena itu perlu dilakukan defaunasi (penghambatan pertumbuhan) sehingga populasi bakteri dapat meningkat. Sapindus rarak atau lebih dikenal dengan sebutan lerak merupakan salah satu tanaman yang berfungsi sebagai agen defaunasi karena mengandung saponin. Buah lerak yang diekstrak dengan metanol mengandung saponin hingga 81,47%. Sebagai agen defaunasi saponin diharapkan dapat meningkatkan populasi bakteri di rumen dan meningkatkan aliran nitrogen ke duodenum sehingga sumber protein mikroba meningkatkan. Di saluran pasca rumen, saponin meningkatkan permeabilitas membran diusus sehingga meningkatkan proses penyerapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan ekstrak metanol lerak (EML) dalam pakan blok terhadap kecernaan nutrien dan neraca nitrogen secara in vivo pada sapi Peranakan Ongole. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai September 2008. Pemeliharaan ternak berlokasi di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak yang digunakan yaitu 12 ekor sapi Peranakan Ongole (PO) jantan dengan kisaran bobot badan awal sebesar 152,15±11,9 kg yang dipelihara pada kandang individu selama 64 hari dengan masa adaptasi pakan selama 2 minggu. Perlakuan yang diberikan yaitu P1 sebagai ransum kontrol (49% rumput lapang, 50% konsentrat dan 1% pakan blok); P2 (P1 yang mengandung 0,03% EML dari total ransum); dan P3 (P1 yang mengandung 0,08% EML dari total ransum). Ekstrak metanol lerak pada P2 dan P3 disuplementasi dalam pakan blok. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dengan 4 ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan analysis of covariance (ANCOVA) dengan satu covariate yaitu bobot badan awal dan apabila terlihat perbedaan yang nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi bahan kering, kecernaan nutrien, neraca nitrogen, pertambahan bobot badan harian (PBBH) dan efisiensi ransum.