Pengaruh Penambahan Beberapa Aditif terhadap Kualitas Silase Daun Rami (Boehmeria nivea, L. GAUD)
Abstract
Tingginya permintaan akan daging membuat industri peternakan semakin meningkat sehingga dibutuhkan pakan dalam jumlah yang tinggi pula terutama sumber serat untuk ternak ruminansia. Sumber serat di Indonesia umumnya diperoleh dari rumput dan limbah partanian. Pada musim hujan produksi rumput tinggi sehingga pakan untuk ternak akan tersedia tetapi pakan musim kemarau produksi hijauan akan menurun yang mengakibatkan pakan untuk ternak berkurang. Daun rami dapat digunakan sebagai alternatif pakan terutama pada musim kemarau. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa daun rami mengandung semua nutrien utama yang diperlukan oleh ternak (Duarte, 1997), daun rami juga merupakan sumber protein daun terbaik untuk ternak (Pirie, 2005). Kandungan protein daun rami sekitar 20% dengan kandungan serat kasar sekitar 16%. Tiap tahunnya tanaman rami menghasilkan limbah hijauan berupa daun dan pucuk sekitar 300 ton bahan segar/ha (FAO, 2005). Daun rami dapat diperoleh dari sisa pemanenan batang yang dilakukan secara periodik dengan interval 25 – 40 hari. Oleh karena itu perlu dilakukan teknik pengawetan yang tepat agar daun rami dapat digunakan sebagai pakan harian.