Analisis Efektivitas Iklan Televisi Deodoran Pria Axe dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Niat Beli Deodoran Khusus Pria Pada Konsumen (Studi Kasus Pengunjung Pria Supermal Karawaci)
Abstract
Axe merupakan salah satu produk deodoran khusus pria yang beredar di Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh produsen lainnya, produsen Axe juga melakukan promosi produknya kepada masyarakat melalui media periklanan, salah satunya adalah melalui televisi. Tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dan penayangan iklan televisi yang tidak selalu mampu mengubah penjualan ikut meningkat serta banyaknya jumlah pesaing yang ada membuat penelitian mengenai efektivitas iklan televisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli deodoran pria pada konsumen perlu untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis efektivitas iklan televisi Axe dalam mengkomunikasikan pesan iklannya kepada konsumen dan (2) menganalisis faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen dalam pembelian produk deodoran khusus laki-laki. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari hasil penyebaran kuesioner. Data sekunder berasal dari berbagai buku, tulisan ilmiah, internet, dan media massa. Penarikan sampel ditentukan dengan teknik convenience sampling dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung pria Supermal Karawaci yang pernah melihat iklan televisi deodoran Axe versi “Call Me”. Analisis data yang digunakan adalah Consumer Decision Model dan analisis Canonical Correlation dengan bantuan MINITAB 14, SPSS 15.00 for Windows, Ms Excel dan Statistica 9. Berdasarkan hasil analisis Consumer Decision Model diketahui bahwa iklan televisi deodoran spray Axe yang telah ditayangkan mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan oleh produsen Axe dengan efektif kepada konsumen. Pesan iklan yang ingin disampaikan oleh produsen deodoran spray Axe melalui iklan televisi versi “Call Me” berpengaruh terhadap variabel-variabel yang diukur pada Consumer Decision Model sampai dengan variabel Niat Beli. Variabel Pesan Iklan (F) mempunyai pengaruh langsung terhadap variabel Pengenalan Merek (B), Kepercayaan Konsumen (C), dan variabel Sikap Konsumen (A). Variabel Pengenalan Merek (B) memiliki pengaruh langsung terhadap dua variabel, yaitu variabel Kepercayaan Konsumen (C) dan variabel sikap Konsumen (A). Variabel Kepercayaan Konsumen (C) dan variabel Sikap Konsumen (A) tersebut, baik secara bersama-sama maupun secara parsial memiliki pengaruh langsung terhadap variabel Niat Beli (I). Begitu pula, variabel Pesan Iklan (F) memiliki pengaruh tidak langsung terhadap variabel Kepercayaan Konsumen (C) melalui variabel antara, yaitu Pengenalan Merek (B). Pesan Iklan (F) juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Sikap Konsumen (A) melalui variabel Pengenalan Merek (B) sebagai variabel antara. Terakhir, variabel Pesan Iklan (F) memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Niat Beli (I) melalui dua variabel antara, yaitu variabel Kepercayaan Konsumen (C) dan variabel Sikap Konsumen (A).
Collections
- UT - Management [3455]