Analisis Faktor-Faktor Pendukung Proses Penciptaan Pengetahuan Organisasi di Koperasi Susu
View/ Open
Date
2010Author
Purwanto, Wahyu
Sukmawati, Anggraini
Syafitri, Utami Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Sistem agribisnis pada komoditas susu segar yang terjadi di Indonesia menganut sistem kerja sama vertikal. Distribusi susu mengalir dari peternak ke koperasi dan langsung didistribusikan ke IPS (Industri Pengolahan Susu). Sistem ini dikenal dengan sistem cluster. Oleh karena itu keberadaan koperasi sangat berperan sekali dalam menunjang sistem cluster ini. Begitu pentingnya koperasi persusuan sebagai penyangga atau buffer antara peternak dan IPS, karena itu koperasi persusuan perlu dikembangkan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk pengembangan koperasi persusuan adalah dengan adanya inovasi. Penelitian ini dilakukan di enam koperasi susu, yaitu KPSBU, SAE, KUD Warga Mulya, KUD Jatinom, KUD Cepogo, dan KUD Musuk. Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dalam proses penciptaan pengetahuan organisasi pada koperasi susu di Indonesia, (2) Menganalisis faktor-faktor pendukung bagi proses penciptaan pengetahuan Koperasi Susu di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari kuesioner dan wawancara dengan karyawan enam koperasi. Data sekunder berasal dari data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain. Selain itu data sekunder berasal dari studi pustaka yang berkaitan dengan bahasan penelitian seperti buku, jurnal, dan internet. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (visi bersama, pengelolaan percakapan, penyebaran pengetahuan internal, dan variabel dummy) terhadap variabel dependen (pengetahuan organisasi koperasi susu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan (keseluruhan), Visi Bersama, Pengelolaan Percakapan, dan Penyebaran Pengetahuan Internal memiliki pengaruh nyata terhadap Pengetahuan Organisasi Koperasi Susu (minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh nyata terhadap variabel dependen). Namun secara parsial, ternyata hanya Pengelolaan Percakapan dan Penyebaran Pengetahuan Internal yang memiliki pengaruh nyata terhadap Pengetahuan Organisasi Koperasi Susu. Variabel dummy D1 dan D4 juga berpengaruh nyata terhadap Pengetahuan Organisasi Koperasi Susu. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan organisasi Koperasi KPSBU dibandingkan dengan Koperasi SAE dan Koperasi Warga Mulya adalah lebih tinggi. Dan secara umum, karakteristik responden yang dilihat dari jenis kelamin, pengalaman, pendidikan, dan gaji tidak berpengaruh terhadap tingkat Pengetahuan Organisasi Koperasi Susu. Untuk ukuran kebaikan model masih kurang bagus karena nilai Koefisien Determinasi (R2) = 29,7 persen yang artinya keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor-faktor X dalam model regresi di atas hanya 29,7 persen sedangkan sisanya 70,3 persen dijelaskan oleh faktor lain di luar model.
Collections
- UT - Management [3354]