Analisis Strategi Pemasaran Kredit Pensiunan (Studi Kasus Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Bogor)
Abstract
Adanya persaingan antar bank, menuntut bank untuk menyikapi pola preferensi konsumen yang cenderung berubah. Sebagai bentuk layanan perbankan, kredit menempati posisi yang strategis di dalam operasional perbankan karena kredit merupakan salah satu kontributor utama pendapatan perbankan. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Bogor sebagai bank yang menawarkan produk kredit pensiunan, dituntut untuk memiliki strategi pemasaran yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam mencapai tujuan perusahaan, serta untuk dapat tetap bertahan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mempelajari perkembangan kredit pensiunan di BTPN Cabang Bogor, 2) mengidentifikasi strategi pemasaran melalui kondisi lingkungan internal dan eksternal di BTPN Cabang Bogor, 3) menyusun alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan pemasaran di BTPN Cabang Bogor. Data diperoleh dari penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan langsung di lokasi perusahaan melalui wawancara dan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet, dan literatur -literatur dari perusahaan. Wawancara dan kuesioner tersebut dilakukan terhadap 5 orang karyawan, yaitu : Branch Sales & Marketing Manager , Credit Support Supervisor, Credit Acceptance Supervisor, PGS Sales & Marketing Supervisor, dan Funding Team Leader. Analisis yang digunakan terbagi atas tahap input dengan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE), tahap pencocokan dengan analisis Internal External (IE), dan terakhir tahap keputusan untuk menghasilkan strategi yang terbaik yaitu dengan Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM). Empat alternatif strategi pemasaran yang dihasilkan dalam penelitian ini, yaitu market penetration strategy , market development strategy , product development strategy, dan konsolidasi internal. Berdasarkan analisis QSPM, maka prioritas strategi yang terbaik untuk d iterapkan adalah: 1) strategi konsolidasi internal dengan Total Attractiveness Score (TAS) sebesar 6,3918, yaitu penguatan ke dalam dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan; 2) market penetration strategy dengan TAS sebesar 6,2589, yaitu strategi menjaga kepercayaan (citra) dengan memberikan pelayanan yang baik dan didukung promosi yang gencar; 3) market development strategy dengan nilai TAS 6,0368, yaitu melakukan pendekatan intensif dengan nasabah kredit pensiunan BT PN Cabang Bogor dan mitra kerja, dan 4) product development strategy dengan TAS sebesar 4,8055, yaitu menyediakan produk kredit untuk pensiunan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Collections
- UT - Management [3442]